HIZIB MAHABBAH AL-MAGHRIBI

HIZIB MAGHROBI MAHABBAH

          Sekilas tentang Hizib Maghrobi versi Mahabbah, yaitu untuk menundukkan kaum, menundukkan lawan, terutama untuk menjatuhkan rasa cinta seseorang kepada si pembaca. Sengaja Hizib Maghrobi Versi Mahabbah ini dibuat bagi orang yang sulit menemukan jodohnya.

Memang, berbicara mengenai jodoh, hanya Tuhan-lah yang Tahu, dan kita sebagai hamba-Nya diperintahkan untuk mencarinya, bahkan ada yang menganjurkan untuk ber-istikharah terlebih dahulu. Si fulan ini cocok nggk dengan saya? Atau dengan bahasa lain, “dahulu, tulang rusukku saya lempar kemana yaa???” wkwkwk.

Model semacam ini menurut hukum syari’at diperbolehkan menggunakan mahabbah khusus, itupun jika sudah yakin terhadap pilihannya, dengan syarat, tidak boleh dipermainkan.

Mengamalkan Amalan berupa Asma’/ hizib atau amalan-amalan lain yang sifatnya memaksa hati seseorang untuk tunduk dan patuh kepadanya adalah haram. Namun hukum bisa berubah menjadi mubbah, saat yang bersangkutan memang benar-benar membutuhkan. Bisa jadi kalau nggak segera menemukan jodohnya ia akan diusir orang tuanya, misal. Atau butuh istri baru karena istrinya yang dulu sudah meninggal, dan anak-anaknya membutuhkan sosok seorang ibu. Bisa jadi ada perjaka lapuk yang belum juga menemukan sisihan sandal jepitnya, karena takut fitnah, maka hal ini dipersilakan mengamalkan amalan mahabbah. Gitu nggih, semoga dapat dimengerti, dan tidak disalahgunakan. Terutama bagi jomblower n jomblowati. Jangan main-main dengan hizib ini. Dosa ning, dosa nggeh..   

-﴿حزب المغربى كبرى﴾-

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْـمُصْطَفَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ لَهُمُ الْفَاتِحَةِ : ....
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِى وَالشَّيْخِ الْحَسَنِ الْـمَغْرِبِيِّ وَالشَّيْخِ أَبِى الْحَسَنِ الشَّاذَلِى وَأَئِمَّةِ اْلأَرْبَعَةِ خُصُوْصًا أَوْلِيَآءِ اللهِ تِسْعَةِ فِى الْجَاوَى شَيْئٌ لِلَّهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةِ : ....

بسم الله الرحمن الرحيم

اللّٰهُمَّ يَااللهُ 3× يَارَبِّ 3× يَارَحِيْمُ 3× لَاتَـــكِّلْنِى إلٰى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ فِى حِفْظِهِمَا مَوْجُوْدَةٌ وَاكْسِنِى   بِدِرْعٍ مِنْ كِفَايَتِكَ وَكَلَائِكَ وَقَلِّدْنِى بِسَيْفِ مِنْ سُيُوْفِ نُصْرَتِـكَ وَحِمَايَتِكَ وَتَوْجِنِى بِتَجِــيِّ عِزَّتِكَ وَكَرَامِكَ وَرَدِّنِى بِرِدَاءِ اَمَانِكَ وَسُلْطَانِكَ وَارْكَبْنِى مَرْكَبَ النَّجَاةِ فىِ حَيَاتِى وَمَمَاتِى (بِحَقِّ فَجْشٍ تَطْخَزٍ 10×) وَأَمِدَّنِى بِرَبِيْقَةٍ مِنْ رَقَائِقِ اسْمِكَ وَتَوَلَّنِى بِوِلَايَةِ اْلعِزِّ وَالـمَحَبَّةِ حَتَّى يَخْضَعُ بِـهَا لِى كُلُّ جَبَّارٍ, يَاعَزِيْزُ يَاجَبَّارُ.

اَللّٰهُمَّ اَلْقِ عَلَيَّ مِنْ زِيْنَتِكَ وَحَبَّتِكَ وَكَرَامِكَ وَخَشْيَتِكَ وَمِنْ نُعُوْتِ رُبُوْبِيَتِكَ  مَايَنْهَرُ بِهِ الْقُلُوْبُ وَتَذُلُّ لَهُمْ نُفُوْسُ وَتَخْضَعُ لَهُ الرِّقَابُ وَتَشْخَصُ لَهُ اْلأَبْصَارُ بِالْعَظِيْمَةِ وَيَصْغَرُ لَهُ كُلُّ مُتَــكَبَّرٍ جَبَّارٍ (وَيَسْخَرُ لَهُ كُلُّ مَلِكِ الْقَهَّارِ يَااللهُ يَامَالِكُ يَاعَزِيْزُ يَاجَبَّارُ 3×) يَااللهُ يَاوَاحِدُ يَاقَهَّارُ سَخِّرْلِى جَمِيْعَ خَلْقِكَ .... فُلَانْ بِنْ فُلَانَةٌ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

(تصيام بإحدى عشرة أيام, وتقرأ بعد النصف الليل ثلاث مرات )

Yaa Allah 3x yaa Robbi 3x. Yaa Rohiim 3x. Janganlah Engkau membebani hamba dengan menjagan pandangan kedua mata initerhadap sesuatu yang nampak. Lindungilah hamba dengan perisai-Mu dari ketercukupan dan agenda-Mu. Lilitkanlah ditanganku pedang dari pedang pertolongan-Mu dan penjagaan-Mu. Mahkotailah aku dengan mahkota kemuliaan-Mu dan kemuliaan-Mu. Jaminlah hamba dengan jaminan ke-Amanan-Mu dan kekuasaan-Mu. Naikanlah hamba kedalam kendaraan keselamatan di dalam hidup dan matiku. Dengan hak-nya Fajasyin Thotkhozin.

Tolonglah hamba dengan kilauan lembutnya Asma’-Mu. Kendalikanlah hamba dalam kendali kemuliaan dan mahabbah kepada-Mu sehingga tiada lagi pejabat / petinggi yang merendahkan kamba. Duhai Dzat Yang Maha Mulia lagi Maha Perkasa.

Yaa Allah, jatuhanlah (limahkanlah) kepada hamba Perhiasan-Mu, cinta-Mu, kemuliaan-Mu, rasa takutku terhadap-Mu, dan dari segala sifat-sifat ketuhanan-Mu denga hati yang luluh yang mampu menundukkan segala nafsu, yang mampu merundukkan setiap cengel (kepala), yang mampu di diagnosis oleh penglihatan mata dengan kemuliaan yang dapat menundukkan setiap pemimpin / wong agung / raja, serta dapat menundukkan setiap penguasa yang lalim. Yaa Allah, Yaa Maalik, yaa ‘Aziz, yaa Jabbar : (Yaa Tuhan, Dzat yang maha Merajai, Dzat Yang Maha Mulia, Dzat Yang Maha Perkasa)  

Yaa Allah, Dzat Yang Maha Esa, Yang Maha Memaksa, Tundukkanlah padaku setiap makhluk-Mu khusus kepada ...... bin ibu ...... semoga kesejahteran dan keselamatan selalu tercurahkan kepada junjungan dan tuan pengulu kami Nabi Muhammad ﷺ beserta keluarga dan para sahabatnya.

Kaifiyah :

Puasa 11 hari dan dibaca waktu tengah malam 3 x.