KISAH NABI ADAM PART 006
PERSETERUAN
ANTARA QABIL DAN HABIL
Diriwayatkan oleh Imam Tsa’labi bahwa Ketika Qabil sudah dewasa, diajari cara bercocok tanam sehingga ia menjadi ahli dalam bidang pertanian. Sedangkan Habil dipasrahi bidang peternakan. Kemudian Allah ﷻ memerintahkan NAbi Adam untuk menikahkan anak-anak merka. Qabil dijodohkan dengan Labutsa, sedangkan Habil dijodohkan dengan Iqlima. Namun dari perjodohan ini Qabil tidak mau menerima apa yang menjadi keputusan ayahnya. Qabil berharap dapat dinikahkan dengan Iqlima, dengan alasan Qabil mencintai Iqlima, dan lebih cantik ketimbang Labutsa, dan Iqlima merupakan saudara kembarnya Qabil, mereka sudah bersama sejak berada didalam rahim.
Nabi Adam berkata “wahai Anak-anakku, Janganlah engkau maksiat kepada Allah ﷻ. Sesunggunya Allah ﷻ telah memerintahkanku untuk menjodohkan kalian sesuai Kehendak-Nya”. Namun Qabil tetap kukuh meminta Iqliam sebagai istrinya. Maka untuk mendapatkan jalan keluarnya, Nabi Adam menyuruh Qabil dan Habil untuk mencari petunjuk dan mendekatkan diri kepada Allah ﷺ.
Qabil dan Habil berlomba-lomba
untuk mendapatkan Iqlima dengan cara mengadakan persembahan (zakat). Qabil
mengeluarkan seluruh hasil tanamanya demikian juga dengan Habil mengeluarkan hasil
ternaknya. Sesuai dengan petunjuk Nabi Adam “Barang siapa diantara mereka yang
diterima kurbannya maka dialah yang berhak mendapatkan Iqlima”.
Diatas bukit di Makkah, mereka
meletakkan persembahannya datanglah awan putih bergulung-gulung turun dari langit.
Adapun persembahan Qabil terbakar oleh api, sedangkan persembahan Habil lenyap
bersama awan itu dan naik kelangit. Jadi jelas sudah bahwa persembahan mereka
yang diterima oleh Allah ﷻ adalah miliknya Habil. Terbesit
dalam benak kita, mengapa Allah ﷻ
hanya menerima persembahan Habil saja
dan bukan Qabil? Jawabnya, Karena persembahan Qabil berupa buah-buahan yang
busuk dan tidak layak untuk dimakan binatang apalagi manusia. Sedangkan
persembahannya Habil berupa domba dan kambing yang gemuk dan bagus-bagus.
Sehingga persembahan miliki Habil-lah yang di terima oleh Allah ﷻ.
Dengan kejadian itu, Qabil tetap
tidak mau menerima Kehendak Allah ﷻ, dan berkata “hai Habil, Aku
tidak akan pernah reka engkau mengambil saudariku dan akupun tidak akan pernah
mengambil saudarimu sebagai pendamping hidupku. Dan jika engkau berani
mengambil Iqlima, maka engkau akan aku bunuh.” Saat itu Qabil menjadi risau dan
galau sejadi-jadinya. Maka Allah mengutus Iblis laknatullah untuk menggoda
Qabil dengan menyamar sebagai salah satu dari saudaranya. Iblis mengambil
bongkahan batu dan menghantam batu yang lain, maka pecahlah batu (yang
dihantam) itu menjadi dua bagian. Dengan seksama Qabil melihat apa yang
diajarkan oleh Iblis, namun dalam hati nuraniya menolak melakukannya pada Habil.
Lama kelamaan, semakin deras bujukan dan rayuan Iblis kepada Qabil, maka
bangkitlah nafsu amaranya dan segera menemui Habil untuk dibunuh.
Saat Qabil datang, Habil sedang
tertidur pulas di dalam goa kasiyun diantara perbukitan, maka dengan segera Qabil
mengabil batu besar serta keras dan menjatuhkannya tepat diatas kepala Habil.
Maka meninggallah Habil saat itu juga, dan Qabil merupakan pertama kalinya
manusia yang melakukan pembunuhan. Saat itu Qabil berusia 20 tahun.
Dalam keadaan kebingungan, Qabil
menggendong mayat Habil berputar-putar entah kemana dan apa yang harus ia
lakukan, sedangkan binatang buas dan burungburung sudah menantikan mayat Habil
untuk di jadikan mangsa. Kemudian Allah ﷻ dihadapam Qabil dua burung gagak yang saling mencakar
danemmbunuh, hingga salah satu diantaranya mati. Setelah salah satu burung
aggak itu mati, gagak yang satunya menggali tanah dengan cakarnya dan mengubur
bangkai gagak tersebut. Melihat pemandangan itu, Qabil-pun berinisiatif untuk
meniru apa yang dilakukan oleh gagak dan
segera mengubur saudaranya, Habil.
Setelah Qabil selesaimengubur
saudaranya ia berkata “Celakalah aku, yang telah membunuh saudaraku sendiri.
entah hukuman apa yang akan aku terima nanti?” Sebagian ahli tafsir berpendapat
”Qabil tidak menyesali perbuatannya karena membunuh Habil, namun yang ia sesali
ialah karena selama setahun ia menggendong mayat Habil kesana kemari karena ia
tidak tahu apa yang harus ia laukan”.
Penurut pendapat ahli perbintangan
bintang kemukus (tanda akan terjadinya bencana alam) tidak akan pernah muncul kecuali
saat Qabil hendak membunuh Habil. Pada zaman ketika Nabi Ibrahim ketika hendak
dibakar oleh Raja Namrudz. Seperti kejadian hancurnya kamun Ad, karamnya Raja
Fir’aundi laut merah. Biasanya bintang kemukusini muncul saat akan datag balak
berupa penyakit menular diseluruh negeri, saat akan terjadinya pembunuhan
raja/penguasa. Ketika zaman Rasulullah Muhammad ﷺ bintang kemukus ini muncul ketika umat Islam akan
menghadapi perang Badar Kubra, ketika terjadinya pembuhuhan Khalifah Utsman bin
Affan dan pembunuhan khalifah Ali bin Abi Thalib Karromallohu Wajhah. Kalau di
Indonesia Bintang kemukus ini terlihat ketika munculnya kebengisan PKI (Partai
Komunis Indonesia).
Imam Tsa’labi berkata “Ketika
Qabil membunuh Habil setiap Bumi mengalami gempa setiap hari selama 7 hari
matahari mengalami gerhana yang pertama sejak bumi diciptakan. Semenjak itu,
keadaan bumi berubah, di daratan bumi dipenuhi dengan rerumputan, buah-buahan berjatuhan
untuk pertama kalinya dan air laut berubah menjadi asin. Saat terjadinya
tragedi pembuhuhan Habil, Nabi Adam dan Siti Hawa brada di Hindia”.
Ibnu Abbas berkat “Saat Qabil
membunuh Habil yang sedang tidur di dalam goa di gunung Qasiyun, darahnya
mengalir dan diserap habis oleh bumi. Tiba-tiba atas kehendak Allah ﷻ bumi dapat bicara “Dimana
saudaramu Habil?” Qabil menjawab “Aku tidak tahu”. Maka Allah ﷻ menjadikan aliran darah tersebut menyerupai Habil dan
berkata “Engkau telah membunuhnya bukan?” Melihat kenyataan itu, Qabil wadul
pada Allah ﷻ “Ya Robbi! Dimana darahnya Habil?”
Mulai saat itu Bumi diharamkan oleh Allah ﷻ untuk meminum darah (manusia) lagi secara keseluruhan.
Nabi Adam yang berada di Hindia
mendapatkan firasat tentang anak-anaknya. Dadanya terasa sesak, saat melihat
wajah Habil melalui darah yang diminum oleh bumi. Setelah Qabil selesai
mengurus jenazah Habil, kemudian ia merampas seluruh ternak Habil juga Iqlima diambil sebagai istrinya diajak
lari sejauh mungkin karena takut akan ketahuan oleh ayahnya.
Nabi Adam terlihat lemah, tidak
berdaya, tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali hanya menangis siang dan malam.
Nabi Adam Dalam syairnya bersabda
:
تغيرت البلاد ومن عليـها
فـوجه الأرض مغــير قبــــيح
Berubahlah seluruh
negara dan penghuninya # wajah bumi berubah menjadi merana
تغير كل ذى طعم ولــون
وقل بشاشة الوجه المليح
Berubahlah seluruh rasa
dan warna # sedikit sekali wajah yang tersenyum manja
فمالى لاأنواح بسكب دمــع
وأجـــــــفــــــــــــــان مـــستـــــــــــهـــدة قروح
Apkah tiada guna air
mata kulelehkan # padahal kelopak ini tidak dapat tidur akibat kekeruhan
قتـــــــل قابـــــل هـــابـــــــــــــيلا
أخـــــــــــاه فوا أسفا على الوجه الصبيح
Qabil membunuh Habil
saudaranya sendiri # duh.., betapa muramnya wajah yang berseri
Hampir seluruh ahli sejarah
mengatakan bahwa Ini adalah syair pertama kali yang diciptakan oleh Nabi Adam
sebagai makhluk bumi, kecuali Syaikh Abal Faroj yang tidak menyetujuinya,
dengan alasan Nabi Adam tidak bersyair dengan Bahasa Arab, melainkan dengan
Bahsa Suryani. Wallohu ‘Alam.
0 Response to "KISAH NABI ADAM PART 006 PERSETERUAN ANTARA QABIL DAN HABIL"
Posting Komentar