ASMA’
PENAKLUK DAN PEMBUNGKEMAN
Dibaca
17 kali sesuai kebutuhan. Bisa untuk menundukkan kaum, lawan/musuh, menundukkan
hati, mahabbah khusus dan umum, kewibawaan, penakluk binatang buas dan juga
berfungsi sebagai tameng atau keselamatan dari mara bahaya baik yang disengaja
ataupun tidak oleh pihak lain, baik dari golongan jin maupun manusia.
Saat
membaca asma’ ini, ada cahaya biru turun dari langit menuju ubun-ubun dan
menembus dibawah kita melalui butru (lubang anus), kemudian cahaya itu naik
melalui belakang punggung hingga berhenti di area mulut, lalu cahaya itu
turun lagi menyusuri tubuh luar kita sampai ke tulang ekor kita kemudian
naik lagi melalui tulang punggung hingga berhenti di area dada dekat hati dan
menyebar hingga merata ke seluruh relung dan nadi kita. Jika dilihat dari luar
maka setiap pori-pori kita akan tampak cahaya biru bercampur putih memancar ke
sekeliling. Berapa jauh pancaran itu? Sesuai kekuatan dan tingkat ketaqwaan
kita. Jika energi / nur/ cahaya wiridnya mencapai 100% maka orang orang yang
ada di sekeliling kita akan merasakan dampak positif dari energi tersebut
sejauh 20 km.jadi bukan hanya si pengamal saja yang mendapat manfaat dari buah
dzikir, namun orang-orang di sekeliling kita pun ikut merasakannya.
Demikianlah
aura sejati para Auliya dan kyai yang istiqomah dalam menjalankan rutinitas
ritualnya. Contoh kecil, saat kita hendak sowan ke dalem kyai, dengan berbagai
macam persoalan dan kegelisahan, maka begitu kaki kita sudah menginjak alam
rumahnya saja semua masalah dan kegelisahan kita sirna begitu saja, semuanya
berubah 180 drajat. Orang awam menyebutnya bagian dari karomah, padahal itu
adalah pancaran energi Ilahiyah yang bersemayam di dada para auliya dan
kyai yang gentur tapane.
Makanya
ketika kanjeng Syekh Abdul Qadir Al-Jailani didatangi oleh fuqoha’ untuk
mengujinya, seketika para tamu itu goblog ndadak (bodoh seketika) ini karena
nur/energi yang melingkupi jasad kanjeng Syekh berperan aktif sehinga menyambar
para tetamu tersebut dan seketika juga dalam waktu yang persamaan kanjeng Syekh
dapat mengetahui isi hati dari setiap tamu yang datang dan hendak mengujinya
tersebut. Apakah ini karomah? Kemakrifatan atau jasa para khodam?
Bagi
orang yang ahli dalam bidang pengolahan energi dan warna dari cahaya pasti
mengerti akan makna dari semburat cahaya di setiap doa-doa yang dipanjatkan
atau hanya sekedar di lantunkan.
Pertanyaanya?
Apakah doa-doa yang kita panjatkan setiap hanya kan memunculkan seberkas cahaya
putih (bersih) ataukah cahaya hitam yang menakutkan? Jawabnya ada pada diri
anda sendiri.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْـمُصْطَفَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ﷺ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ الْفَاتِحَةِ .....
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ سُلْطَانِ اْلأَوْلِيَآءِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ
الْقَادِرِ الْجَيْلَانِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ الْفَاتِحَةِ ....
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ الشَّيْخِ الحَبِيْبِ الأَحْمَدِ بَافَقِيهْ الْعَلَوِىْ
وَالشَّيْخِ الْحَسَنِ الطَّيِّبِ بَاعَبُودْ شَيْئٌ للهِ لَنَا ولَهُمُ
الْفَاتِحَةِ : ....
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
بِسْمِ اللهِ طَرِيْقِى الرَّحْمٰنُ رَفِيْقِى الرَّحِيْمُ يَحْرُسُنِى مِنْ
كُلِّ شَيْئٍ يَلْمِسُنِى آَيَةُ الْكُرْسِىِّ تُرْسِى سَيْفِى حَسْبِيَ اللهُ
تَحَصَّنْتُ بِــيٰسٓ تَوَكَّـلْتُ عَلَى اللهِ فَعْشِيْلٌ شَلُوْخِيًا
أَشْلِيْخُوْطًا شَلْخُوْطًا, وَخَشَعَتِ اْلأَصْوَاتُ لِلرَّحْمٰنِ فَلَا
تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا, يَاطَيْطَوَالُ أُحْجُبْ عَنِّى شَرَّ الْجِنِّ
وَاْلِإْنِس بِحُرْمَةِ مَنْ يَقُوْلُ لِلشَيْئٍ كُنْ فَيَكُوْنُ. بِسِرِّ سِرِّكَ
الْـمَصُوْنِ وَعِلْمِكَ الْـمَكْنُوْنِ وَمَا فِى حُكْمِكَ الْـمَخْزُوْنِ عَنِ
الْعُيُوْنِ, سَخِّرْلِى قَلْبَ فُلَاَن (.........) وَكُـلَّ حَاجَتِى يَامَنْ لَا
يُعْجِزُهُ شَيْئٌ سَخِّرْلِى كُلَّ شَيْئٍ أَقْسَمْتُ عَلَيْكُمْ بِمَا دَعَا
اللهُ بِهِ السَّمٰوٰاتِ وَاْلأَرْضِيْنَ فَقَالَتَا آتَيْنَا طَائِعِيْنَ,
وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
BSIMILLAHI,
THORIIQII ARROHMAANU, ROFIIQII ARROHIIMU, YAHRUSUNII MING KULLI SYAI-IN
YALMISUNII AYATUL KURSIYI TURSII, SAIFII HASBIYALLOHU, TAHASSHONTU BI YAA SIIN,
TAWAKKALTU ‘ALALLOHI FA’SYIILUN SYALUUKHIYAN ASYLIKHUUTHON SYALKHUUTHON, WA
KHOSYA’ATIL ASHWAATU LIRROHMAANI FALA TASMA’U ILLA HAMSA. YA THOIRHOWAALU UHJUB
‘ANNI SYAAROL JINNI WAL INGSI BIHURMATI MAY YAQUULU KUNG FAYAKUUN. BISIRRI
SIRRIKAL MASHUUN, WA-‘ILMIKAL MAKNUUN. WA MAA FII HUKMIKAL MAKHZUUNI ‘ANIL
‘UYUUN. SAKH-KHIRLII QOLBA FULAN (...SEBUT NAMANYA...) WAKULA HAAJAATII
YA MALAA YU’JIZUHU SYAI-UN, SAKH-KHIRLII KULLA SYAI-IN, AQSAMTU ‘ALAIKUM NIMAA
DA-‘ALLOHU BIHI ‘ALAS SAMAWATI WAL ARDHIINA, FAQOOLATAA AATAINAA THOO-I’IIN, WA
INNAHU LAQOSAMUL LAW TA’LAMUUNA ‘ADZIIM. WA SHOLALLOHU ‘ALA SAYYIDINA
MUHAMMADIN WA ‘ALAA ALIHI WASHOHBIHI WASALLAM.
Artinya
:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dengan
menyebut nama Allah, jalanku adalah Ar-Rohman (Kasih Allah), sahabatku adalah
Ar-Rohiim (sayang Allah), Allah yang menjagaku dari segala sesuatu. Hamba
berserah diri kepada Allah Fa’syiilun Syalukhiya, Asylikhuutho Syalkhuutho.
Suara-suara tumbang denga sifat Rahman-Nya Allah sehingga ia tidak bisa
mendengar (suara apapun) kecuali hanya bisikan belaka.
Ya Thoithowaalu tutuplah
(hindarkanlah) dariku segala kejelekan keburukan dari bangsa jin dan manusia
dengan sebab hormat kepada Dzat yang berfirman “JADI” maka “JADILAH”. Dibalik
rahasia (dari) rahasia-Mu yang tersimpan, dan dengan Ilmu-Mu yang ter-update
dan segala sesuatu yang ada di balik Hukum-Hukum-Mu yang tersimpan di gudang
rahasia dari setiap pandangan. Tundukkanlah setiap hati kepadaku (juga) hatinya
.... (fulan / sebut namanya) dan tundukkanlah segala keinginanku.
Duhai Dzat
yang tiada sesuatu yang mampu melemahkan-Nya. tundukkanlah kepadaku segala
sesuatu. Aku bersumpah atas nama kalian dengan lantaran doa-doa yang
dipanjatkan oleh seluruh langit dan seluruh bumi kepada Allah. mereka (langit
dan bumi) berkata “jadikanlah kami sebagai hamba yang selalu taat”. Dan
sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar jikalau kalian mengetahuinya.
Semoga kesejahteraan dan keselamatan selalu tercurahkan kepada nabi Muhamad ﷺ beserta keluarga dan para sahabatnya.
0 Response to " ASMA’ PENAKLUK DAN PEMBUNGKEMAN"
Posting Komentar