Monetize your website traffic with yX Media
Monetize your website traffic with yX Media

HIZIB JALALAH SYADZALIYAH

yX Media - Monetize your website traffic with us
HIZIB JALALAH SYADZALIYAH
Kejaidian-kejadian yang menimpa dikehidupan kita adalah sebagai bahan pembelajaran bagi kita. Petunjuk Allah tidak harus melalui orang pintar, namun adakalanya petunjuk itu datang dari musuh-musuh kita. Hidayah datang tidak hanya dari hal-hal yang baik saja, terkadang hidayah itu turun melalui hal-hal yang mengerikan. Itu kenapa? Agar kita mau intropeksi diri. Cobaan serta ujian yang menimpa kita tentu sesuai dengan kadar keimanan kita.



Berbicara mengenai pasrah secara global itu sulit loorrr.. apalagi ikhlas... wow. Bukan main sulitnya. Itu berarti kita nggak harus belajar pasrah dan ikhlas. Kita tetap berusaha dan belajar untuk pasrah total.
Contoh kecil saja. Saat kita shalat, saat kita membaca takbiratul ihram, jiwa raga dituntut untuk pasrah total ingat Allah. Namun apa yang terjadi??? Hati kita, batin kita, pikiran kita, unek-unek kita lari kesan kemari, ada yang bilang duit mana duit....? satu lagi berkata waduh cucian saya belum ku jemur....? sisi lain di otak kita berbicara lain “maakkk.... aku lapar...” wkwkwkwk... ingat !!! semua kata-kata ini muncul bersamaan didalam niat lho. Berapa detik tuh bacaan takbiratul ihram? Kok begitu banyak unek-unek yang bermunculan??? Seharusnyadalam 1 niat itu jiwa raga kita full fokus dalam satu titik yaitu ingat Allah. Sulit bukan???? Disinilah kenapa belajar itu wajib hukumnya sejak turun dari ayunan sampai masuk kuburan.
Demikian juga dengan masalah-masalah yang berpendar disekeliling kita. Semua itu adalah bahan pelajaran bagi kita. Pertanyaannya adalah, mampu nggak kita mempelajari hal itu, peka nggak ruhaniyah kita menyerap hidayah itu? Kuat nggak iman kita menyaksikan kejadian-kejadian itu? Se-peka apakah jiwa kita, disitulah tolak ukur tingkat keimanan kita?           
Wallohu A’lam bishowab.

-﴿ حزب الجلالة -
لسيدي أبو الحسن الشاذلي رضي الله عنه وقدس روحه
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْـمُصْطَفٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ الْفَاتحَةِ : ....
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ الشَّيْخِ أَبِى اْلحَسَنِ الشَّاذَلِى وَإِلَى الشَّيْخِ الْعَارِفِ آمْبَاهْ سَنُوْسِى آمْبَاْه يٰسٓ آمْبَاهْ أَحْمَدْ بَشِيرِ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُمْ وَنَوَّرَ ضَرِيْحَهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ شَيْئٌ للهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةِ : ....
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
يَاأَوَّلُ يَاآخِرُ يَاظَاهِرُ يَابَاطِنُ إسْمَعْ نِدَائِيْ بِمَا سَمِعْتَ بِهِ نِدَآءَ عَبْدِكَ زَكَرِيَّا، وَانْصُرْنِي بِكَ لَكَ وَأيِّدْنِي بِكَ لَكَ وَاجْمَعْ بَيْني وَبِيْنِكَ وَحُلْ بَيْنِي وَبَيْنَ غَيْرِكَ اللهُ اللهُ اللهُ (66 مرة(
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ بِسِرِّ الذَّاتِ وَبِذَّاتِ السِّرِّ هُوَ أَنْتَ وَأَنْتَ هُوَ إحْتَجَبْتُ بِنُوْرِ اللهِ وَبِنُورِ عَرْشِ اللهِ وَبكُلِّ اسْمِ اللهِ مِنْ عَدُوِّىْ وَعَدُوِّ اللهِ بِمِائَةِ أَلْفٍ لَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاللهِ. خَتَمْتُ عَلَى نَفْسِى وَعَلَى دِيْنِى وَعَلَى كُلِّ شَيْئٍ أَعْطَانِيْهِ رَبِّي بِخَاتِمِ اللهَ الْـمَنِيْعِ الَّذِى خَتَمَ بِهِ أَقْطَارَ السَّمٰوٰاتِ وَاْلأَرْضِ، وَحَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْـمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهَ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَـمِيْنَ.
Duhai Dzat Yang Maha Awal lagi Maha Akhir, Dzat Yang Maha Dzohir lagi Maha Batin. Dengarlah jeritanku seperti jeritan hamba-Mu nabi Zakariya as. Tolonglah hamba-Mu ini, dengan-Mu, untuk-Mu. Kuatkanlah hamba-Mu ini, dengan-Mu, Untuk-Mu. Kumpulkanlah hamba-Mu ini dengan-Mu dan lepaskanlah ikatan antara hamba dengan selain dengan-Mu yaa Allah yaa Allah yaa Allah. (dibaca 66 kali)
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yaa Allah, kami memohon kepada-Mu melalui rahasianya Dzat, dengan melalui Dzat yang penuh dengan rahasia. DIA adalah Engkau, Engkau adalah DIA. Hamba menutup diri hamba dengan cahaya Allah, dengan cahaya ‘Arsy Allah, dan dengan semua Asma’ Allah dari musuh-musuhku dan musuh-musuh Allah melalui 100.000 bacaan hawqolah.
Hamba menutupi nafsu hamba, agama hamba dan segala yang diberiakn oleh Allah kepada hamba dengan Tirai Allah Dzat Yang Maha Memberi yang menutupi langit dan bumi.
Cukuplah Allah sebaik-baik Dzat yang mewakili, sebaik-baik Tuan yang Menguasai segala urusan, sebaik-baik Dzat yang memberi nikmat. Dan tiada daya dan upaya selain atas izin Allah. Semoga kesejahteraan dan keselamatan selalu tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad , beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah. Tuhan alam semesta.

Kaifiyah : Puasa tarku ruh 7 hari. dibaca setiap selesai shalat fardlu 1 kali.
Manfaat yang insya Allah diterima antar lain :
  1. Akan diselamatkan dari balak lahir batin, 
  2. Akan dijaga keimanannya oleh Allah Ta'ala.  
  3. Selamat dari bencana
  4. Akan dilindungi oleh Allah baik keluarga, harta maupun agamanya
  5. dan lain lain.

Monetize your website traffic with yX Media

0 Response to "HIZIB JALALAH SYADZALIYAH"

Posting Komentar