Monetize your website traffic with yX Media
Monetize your website traffic with yX Media

RAHSIA DIBALIK TAWASUL

yX Media - Monetize your website traffic with us

RAHASIA TAWASUL

Para nabi dan rasul, auliya’ dan kaum solihin itu diibaratkan sebagai sumber mata air yang tak pernah kering ,tak berhenti mengalirkan airnya.

وَأَن لَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُم مَّاءً غَدَقًا

Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). QS.Al-Jin [72]: 16.


Allah telah limpahkan kepada diri mereka rahmat dan keberkahan yang tidak terhingga. Keberkahan itu sudah penuh untuk diri mereka sendiri, maka meluberlah keberkahan itu kepada sekitarnya. Ibarat sumber mata air disebuah pegunungan, setelah meluber ia akan mengalirkan airnya kebawah hingga membentuk aliran sungai, yang mana air ini kemudian bisa menjadi sumber kehidupan untuk daerah di sekitar sungai, baik untuk petani, peternak, pekebun dan lain-lain.

Begitu pula keberkahan yang ada dalam  diri aulia/para wali Allah Akan tetap mengalir walau jasad mereka sudah tiada.Pemahaman ini pasti bertentangan dengan saudara-saudara kita dari wahabi dan salafi.

Jika sungai atau mata air asli bisa kering saat kemarau panjang, tidak demikian dengan lautan berkah para nabi,para rasul, dan para wali Allah , lautan berkah mereka tidak kering dan tidak lekang oleh zaman..lautan / luberan berkah para nabi,rasul dan wali-Nya akan senantiasa mengalir. Nah ini lah yang di cari oleh orang awam speti kita; keberkahan ilmu, rizqi, umur, dan berkah hidup lainya baik dari wali yang masih hidup atau yang sudah wafat secara dohir. Ini bukan berarti kita bergantung kpd selain Allah akan tetapi kita manusia biasa yang ruhaninya tidak setinggi maqom ruhani para wali di sisi Allah. Sehingga kita butuh channel booster percepatan wushulnya munajat melalui mereka.

Berdoa melalui tawasul adalah berperantaraan kepada sholihin yang maqomnya sudah tidak ada jarak lagi dengan Allah, sehingga pintu-pintu pengabulan lebih cepat terkabulkan. Inilah yang diistilahkan sebagai keramat / karomah gandul. Keramat gandul ibaratnya menghubungkan LINK energy ke BOOSTER yang lebih kuat powernya, jadi pijar lampu kita akan menyala terang.Firman Allah Ta’ala yang artinya


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (washilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”.(QS Al Maa’idah [5]:35).

Pada hakikatnya hadiah bacaan Al Fatihah, surat Yasin dan surat lainnya bukanlah hanya “transfer pahala” namun bagian dari tawasul dengan amal kebaikan berupa bacaan surat sebelum doa inti kepada Allah Azza wa Jalla yang kita panjatkan untuk ahli kubur maupun kepentingan kita sendiri.

Sedangkan berdoa kepada Allah diawali bertawassul dengan Rasulullah, Ahlul Bait, Salafush Sholeh, para Wali Allah maupun guru-guru agama kita terdahulu adalah sebagai wujud syukur kita kepada mereka sehingga agama Islam sampai kepada kita dan sekaligus untuk menyambung tali silaturrahmi dengan ahli kubur.

Jadi bertawassul adalah adab dalam berdoa , yakni berdoa kepada Allah diawali dengan permohonan keberkahan (bertabarruk) kepada Allah dengan hadiah bacaan surat, ucapan salam atau pujian bagi ahli kubur ataupun istighatsah dengan menyebut para Nabi, para kekasih Allah (wali Allah) atau orang-orang sholeh sebelum doa inti kepada Allah Azza wa Jalla yang dipanjatkan untuk ahli kubur maupun kepentingan sendiri.

Sebelumnya kita harus yakin bahwa para wali tidaklah wafat,mereka hidup di alam mereka, mereka punya perkumpulan bersama para wali dari awal sampai akhir, mereka punya majlis bersama Nabi Muhamnad sbgai pimpinan nya.

وَ لاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوا فِي سَبِيْلِ اللهِ اَمْوَاتاً بَلْ اَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِيْنَ بِماَ آتَيْهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَ يَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِيْنَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ اَلاَّ خَوفٌ عَلَيْهِمْ وَ لاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya : 
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhannya dengan men-dapat rejeki. Mereka bergembira disebabkan karunia Allah yang diberikan kepada mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih ditinggal dibelakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”

Jika kita kirim fatihah kpda wali Allah yakinlah bahwa wali Allah itu tahu,mereka mendengar dan melihatnya ,karena saat kita kirim fatihah, fatihah trsbut datang berbentuk cahaya kepada mereka.Basysyar bin Ghalib, seorang ulama salaf juga, berkata:

“Aku bermimpi Robiah al-Adawiyah dalam tidurku. Aku memang selalu mendoakannya. Dalam mimpi itu ia berkata kepadaku : “Wahai Basysyar, hadiah-hadiahmu selalu sampai pada kami di atas piring dari cahaya, ditutupi dengan sapu tangan sutera.”

Aku berkata : “Bagaimana hal itu dapat terjadi?”
Ia menjawab : “Begitulah doa orang-orang yang masih hidup. Apabila mereka mendoakan orang-orang yang sudah m4ti dan doa itu dikabulkan, jadi doa itu diletakkan di atas piring dari cahaya dan ditutupi dengan sapu tangan sutera. Lalu hadiah itu diberikan kepada orang mati yang didoakan itu. Lalu dikatakan kepadanya: “Terimalah, ini hadiah si anu kepadamu.”.

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda tentang kubur seorang wanita berkulit hitam yang bertugas membersihkan masjid, wanita itu meninggal, kemudian beliau menyalatkan wanita itu di atas kuburnya,

إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ

“Sungguh kuburan-kuburan ini penuh dengan kegelapan atas penghuninya dan sungguh Allah‘Azza wa Jalla akan meneranginya untuk mereka dengan shalatku atas mereka.” (HR. Muslim).

Dari Annas ra bahwa Rasulullah saw bersabda ” Jika orang beriman membaca Ayat Kursi dan menjadikan pahalanya untuk orang-orang yang sudah meninggal maka Allah memasukkan cahaya terang kedalam kubur setiap mayit dari ujung timur hinggan ke ujung barat, Allah melapangkan hatinya, mengangkat derajat setiap mayit, Allah memberikan pahala bagi yang membacanya sama dengan pahala 60 Nabi dan Allah menjadikan untuk setiap huruf ada malaikat yang terus bertasbih kepada Allah sampai hari kiamat “.

Dengan tawasul juga akan menjadikan Wali tersebut  tahu dan mengenal kita..semakin banyak kita kirim fatihah,semakin kenal wali tersebut kepada kita walau kita tdak pernah bertemu secara langsung saat wali tersebut masih hidup. Orang sering bersilaturahim di alam nasut (fisik), tetapi di alam malakut (ruh).ruh mereka tidak ikut bersilaturahim. Boleh jadi ada orang-orang yang tidak pernah berjumpa secara fisik, tetapi di antara mereka telah ada jalinan silaturahim yang sangat erat seperti sudah dipertalikan jauh sebelumnya. Di kalangan para Psikolog ada fenomena yang disebut déja vu, yaitu suatu gejala peristiwa yang rasanya pernah dialami padahal tidak pernah dialami. Seperti ketika kita berjumpa dengan seseorang untuk pertama kali, tapi kita merasa telah akrab dengan orang itu. Berdasarkan teori déja vu, hal itu terjadi karena ruh-ruh mereka pernah melakukan silaturahim di alam Malakut.

Jika sudah demikian , ketika mereka para wali sudah mengenal kita ,pasti mereka akan balik berbuat baik kepada kita, dg bgtu mereka akan mndoakan kita ,akan membantu doa dan hajat kita kepada Allah ,mksdnya beliau akan meminta kpda Allah untuk mngabulkan doa kita ,hajat hajat kita , karena kita telah mendekatkan diri kepda mereka  yaitu dengan cara kita tadi mengirim fatihah, atau membaca solawat yang di hadiahkan kepada si wali atau bacaan surat yasin dan bcaan lain yang biasa kita baca saat ziarah.Dasar drpd arwah para sholihin msh bsa mendoakan sdrnya mukmin yg msh hidup adalah riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ أَحَدٍ يَمُرُّ بِقَبْرِ أَخِيهِ الْمُؤْمِنِ كَانَ يَعْرِفُهُ فِي الدُّنْيَا فَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إلَّا عَرَفَهُ وَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ

Apabila ada seseorang yang melewati kuburan saudaranya sesama mukmin  yang dia kenal di dunia, lalu dia memberi salam, maka saudaranya (di alam kubur) akan menjawab salamnya.

Prinsipnya, berkomunikasi dengan orang yang telah wafat melalui tawasul itu sama halnya kita berbincang dengannya saat masih hidup. Mereka mendengar dan menjawab, namun kita tak mendengar mereka.

Tidak usah jauh jauh, saat kita datang dan memiliki rasa cinta kpda wali Allah, maka saat itu juga Allah memandang kita dg pnuh cinta , pada akhirnya tumpahan rahmat Allah juga akan tercurah untuk kita. Dikatakan oleh As Syekh Abu Bakar Bin Salim;

“Ini adalah karunia yang engkau dapatkan apabila engkau melihat kepada para Aulia. Adapun apabila Wali tersebut yang melihat engkau tak bisa dibayangkan karunia yang akan kau dapatkan.” Nabi Saw "Barangsiapa memandang wajah orang alim dengan satu pandangan lalu ia merasa senang dengannya, maka Allah Ta'ala menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampun kepadanya sampai hari kiamat" (Kitab Lubabul Hadist).Berkata AlHabib Abdullah bin Alwy AlHaddad : Para waliyullah didalam hidup atau ketika wafat, mereka senantiasa memberi manfaat kepada umat,bahkan terlebih ketika sudah wafat. karena, kebaikan yang telah mereka tanam didunia, akan dituai olehnya ketika mereka telah wafat. Kesimpulannya bertawasul kpd para ambiya wal mursalin wal auliya sholihin adalah suatu bentuk ibadah dn sebagai bentuk jalan untuk terkabulnya niat,doa dan cita-cita kita kepada Allah.Wallahu a'lam.

WASSALAM
Monetize your website traffic with yX Media

0 Response to "RAHSIA DIBALIK TAWASUL"

Posting Komentar