Monetize your website traffic with yX Media
Monetize your website traffic with yX Media

SHOLAWAT YUSRIYAH ASMA'UL HUSNA KE-06

yX Media - Monetize your website traffic with us

SHOLAWAT YUSRIYAH ALA KHOIRIL BARIYAH
BAGIAN KE ENAM
Sholawat ini dikarang oleh Syukh Yusri Rasyid Sayyid Jabar Al Hasani Al Asyhary sosok Imam dan juga Khatib di masjid Al Asyrof di Muqattham. Pada bagian ini akan membahas 5 Asma' Allah yaitu : (36) Yaa Syakuru (37) Yaa 'Aliyyui (38) Yaa Kabiiru (39) Yaa Hafiidzu (40) Yaa Muqiitu.

-﴿صلوات أسماء الحسنى﴾-
شَرْحُ الصًّلَوَاتِ الْيُسْرِيَّةِ عَلَى خَيْرِ الْبَرِيَّةِ: لِلْفَقِــيْرِ إِلَى اللهِ / يُسْرِى رُشْدِى السَّيِّدِ جَبْرُ


﴿36﴾ أللّٰهُمَّ يَاشَكُوْرُ بِتَوَالِى نِعَمِكَ وَإفْضَالِكَ عَلَى عِبَادِكَ مِنْ مَحْضِ الْفَضْلِ وَاْلإِحْسَانِ فَإِنْ شَكَرُوْا وَأَطَاعُوْا أَثْــبَــتَـهُمْ عَلٰى ذٰلِكَ بِزِيَادَةِ النِّعَمِ فِى الدُّنْيَا وَالثَّوَابِ فِى اْلآخِرَةِ ﴿لَـــئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّــكُمْ (إبراهيم : 7)﴾ فَإِنَّـكَ أَنْتَ الشَّاكِرُ الْعَلِيْمُ الْغَفُوْرُ الشَّكُــوْرُ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الشَّكُوْرِ وَعَلٰى أٰلِهِ إِمَامُ الشَّاكِرِيْنَ مِنْ عِبَادِكَ الَّذِى أَقَامَ اللَّيْلَ حَتَّى تَوَرَّمَتْ قَدَمَاهُ فَسُئِلَ عَنْ ذٰلِكَ فَقَالَ ﴿اَفَلَا أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا (متفق عليه)﴾ وَكَانَ يُجِلُّ النِّعْمَةَ وَإنْ دَقَّتْ وَيَشْكُرُ عَلٰى الْقَلِيْل وَالْكَـــثِـــيْرِ وَمَعَ ذٰلِكَ أَقَرًّ  بِالْعَجْزِ فَقَالَ (لَا أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْــنَــيْتَ عَلٰى نَفْسِكَ) سُبْحَانَكَ مَا عَبَدْنَاكَ حَقَّ عِبَادَتِكَ فَكَانَ إدْرَاكُ الْعَجْزِ عَنِ الشُّكْرِ هُوَ عِنْدَكَ حَقَّ الشُّكْرِ صَلِّ يَارَبِّ عَلَيْهِ صَلَاةً تُوْرِثُنِى بِـهَا هَذَا الْخُلُقَ الْكَرِيْمَ فَأَشْكُرُكَ وَلَا أَكْفُرُكَ وَلَا أَعْصِيْكَ بِنِعَمِكَ بَلْ أَصْرِفُهَا فِى طَاعَتِكَ وَأَنْ أَشْكُرَ كُلَّ مَنْ أَجْرَيْتَ لِى نِعْمَتَكَ عَلَى يَدِهِ مِنْ خَلْقِكَ لِأَنَّ نَبِــيَّـكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَأَلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ (مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرِ اللهِ) وَأَنْ أَتَحَقَّقَ بِذَلِكَ فَأَشْكُرَكَ بِكَ لَا بِنَفْسِى فَكَيْفَ يَشْكُرُ الْعَاجِزُ اْلقَوِيَّ أَمْ كَيْفَ يَشْكُرُ الْفَقِيْرُ الْغَنِيَّ أَمْ كَيْفَ يَشْكُرُ الذَّلِيْلُ الْعَزِيْزَ فَلَا سَبِيْلَ إلَّا أَنْ يَشْكُرَكَ بِكَ لَا بِنَفْسِهِ فَأَكُوْنَ مِنَ الْقَلِيْلِ الَّذِيْنَ قُلْتُ عَنْهُمْ مُثْنِيًا عَلَيْـهِمْ ﴿وَقَلِيْلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ (السباء : 13)
Yaa Allah, Yang Maha membalas Budi dengan melimpahkan nikmat-Mu dan keutamaan-Mu atas hamba-Mu dari mliginya keutamaan dan kebaikan, apabila mereka bersyukur dan bertaat maka Engaku memberinya pahala atas mereka dengan cara menambah kenikmatan di dunia dan pahala di akhirat. “Apabila kalian bersyukur maka akan Aku tambah, namun apabila kalian kufur sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih.” Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha membalas budi, Dzat yang Maha Penyantun, Maha pengampun laghi maha membalas budi.
Limpahkanlah kesejahteraan dan keberkahan kepada junjungan kami nabi Muhammad Abdus Syakur beserta keluarganya yang menjadi pemimpinnya orang-orang yang bersyukur diantara hamba-Mu, nabi yang berdiri di malam hari hingga telapak kakinya bengkak. Hal itupun sempat ditanyakan oleah para sahabat lalu beliau bersabda “Apakah Aku bukan hamba yang pandai berterimakasih?” denagn sebab itu menjadi agunglah kenikmatannya, walaupun nikmat itu sangat lembut saking sedikitnya atau saking banyaknya beliau tetap bersujud dengan merendahkan diri (dengan sangat lemahnya) dan bersabda “Tak dapat terhitung jumlah pujian kepada-Mu seperti Engkau memuji diriku”
Maha suci Engkau yang tidaklah kami menyembah-Mu dengan peyembahan yang sebenarnya persembahan haingga kami menemukan kelemahan diatas syukur dan kami tidaklah kufur dan bermaksiat kepada-Mu atas nikmat-Mu tetapi kami mentasarufkannya dalam ketaatan terhadap-Mu dan sebaiknya orang-orang itu mau bersyukur atas nikmat yang ada pada mereka karena nabi-Mu Muhammad bersabda “tidaklah orang itu diangap berterimakasih kepada sama manusia kalai mereka enggan berterimakasih kepada Allah” menjadi nyatalah hakikat syukurku kepada-Mu bukan kepada-ku, lantas bagaimana oprang yang lemah namun sejatinya kuat itu bisa bersyukur? Dan bagaimana syukurnya orang faqir yang sejatinya ia kaya? Dan bagaimana pula syukurnya orang hina namun sejatinya ia mulia, maka tiada jalan lagi untuk bersyukur kepada-Mu kecuali dengan mensyukuri dirinya sendiri terlebih dahulu, maka jadikanlah hamba masuk kedalam golongan yang sedikit dalam bersyukur itu seperti Firman-Mu “dan sedikit sekali dari hamba-Ku yang mau bersyukur”
﴿37﴾ أللّٰهُمَّ يَاعَلِيُّ يَامَنْ عَلَوْتَ فِى ذَاتِكَ عَنِ الْـمِثْلِ وَالشَّبِيْهِ وَعَنِ الْـمَكَانِ بِعُلُوِ الْـمَكَانَةِ وَالرُّتْبَةِ وَعَنِ الْجِهَاتِ بِالْإِحَاطَةِ فَأَنْتَ بِكُلِّ شَيْئٍ مُحِيْطٌ وَلَا يُحَاطُ بِكَ عِلْمًا وَعَلَوْتَ عَنِ الزَّمَانِ فَكُـنْتَ اْلأَوَّلَ بِلَا ابْتِدَاءٍ وَاْلآخِرَ بِلَا انْتِـهَاءٍ أَبَدِيًا دَيْمُوْمِيًا سَرْمَدِيًا صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـعَلِيِّ وَعَلٰى أٰلِهِ الَّذِى أَعْلَيْتَ مَقَامَهُ فَجَاوَزَ سِدْرَةَ الْـمُنْـتَهَى وَأَعْلَيْتَ قَدْرَهُ فَصَارَ نَبِيًّا لِلْأَنْـــبِيَاءِ بِالْإِقْرَارِ لَهُ بِالنُّبُوَّةِ  لَهُمْ فِى عَالَمِ اْلأَرْوَاحِ وَأَعْلَيْتَ هِمَّتَهُ فَلَمْ يَلْتَفِتْ لِغَيْرِكَ وَآتَيْتَ الْـمَقَامَ الْـمَحْمُوْدَ الَّذِى انْفَرَدَ بِهِ عَلَى سَائِرِ خَلْقِكَ فَلَمْ يَبْــلُغْهُ نَبِـــيٌ وَلَا مَلَكٌ صَلِّ يَارَبِّ عَلَيْهِ صَلَاةً تُعْلِى بِهَا هِمَّتِى عَنْ سَفَاسِفِ اْلأُمُوْرِ فَلَا أَقْنَعَ إلَّا بِأَرْفَعِهَا قَدْرًا وَتُعْلِى بِهَا نَفْسِى عَلَى شَهَوَاتِهَا فَلَا تَعْصِيَكَ وَعَلَى شَيْطَانِى فَلَا يُغْوِيَنِى وَعَلَى جَسَدِىْ فَلَا يُرْدِيَنِى وَعَلَى حِرْصِى فَلَا أَذِلُّ وَعَلَى طَمَعِى فَأَقْنَعَ بِمَا رَزَقْتَنِى وَأَقَمْتَنِى فِيْهِ وَأَعْلُوَ بِهَا عَنِ الْبَاطِلِ إِلَى الْحَقِّ وَعَنِ الْحَيْرَةِ إِلَى الْهِدَايَةِ وَعَنِ الْجَهْلِ بِالْعِلْمِ وَالْـمَعْرِفَةِ وَعَلَى ضَعْفِى بِقُوَّتِكَ وَعَلَى عَجْزِى بِقُدْرَتِكَ وَعَلَى فَقْرِى بِغِنَاكَ فَلَا أَرْجُوَ إلَّا إيَّاكَ وَلَا أَسْتَعِيْنُ إلَّا بِسِوَاكَ بِتَوْفِقِكَ يَاعَلِيُّ يَاكَبِــيْرُ يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيْمُ يَااللهُ.
Yaa Allah, Yang Maha Tinggi, Duhai Dzat yang Meninggikan Dzat-Nya  dari segala kesamaan dan keserupaan dan yang meninggikan dari segala keadaan dan runtutan, dari segala arah dan dari segala yang meliputi/mengikat. Maka Engkaulah Dzat yang Ilmu-Nya mengikat dan tak terikat sepanjang zaman, maka Engkaulah Dzay yang Maha Awal tanpa permulaan, dan Dzat Maha Akhir tanpa pamungkas, Dzat yang Maha Abadi nan langgeng yang Kekal.
Limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Abdul ‘Aliyi, beserta keluarganya, nabi yang Engkau tinggikan kedudukannya hingga ke Sidrotul Muntaha dan nabi yang Engkau tinggikan kedudukannya sehingga beliau menjadi Nabi-nya para Nabi dengan melantiknya sebagai Nabi bagi para nabi di alam arwah. Dan Nabi yang Engkau tinggikan cita-cita dan harapannya sehingga Engkau tidak berpaling kepada selain dia . Nabi yang Engkau limpahi kedudukan yang terpuji yang tiada satupun makhluk mendapatinya, tidak pula kepada nabi maupun kepada para malaikat sekalipun.
Limpahkanlah kesejahteraan kepadanya Yaa Tuhan, dengan bacaan sholawat yang dapat meninggikan cita-citaku yang masih saja terbang rendah dari setiap urusan hamba, maka janganlah Engkau mencabut harapanku ini kecuali dengan mengangkat posisinya, dan angkatlah nafsu yang bersemayam di syahwatku sehingga (nafsu-syahwat) itu tidak bermaksiat kepada-Mu, dan terhadap nafsu Syaithoni yang ada pada diriku maka janganlah Engkau menjadikanya lacut, dan terhadap jasadku janganlah Engaku menolaknya, dan terhadap ketamakanku janganlah Engkau menghinakannya, dan terhadap ketamakanku terhadap rizki-Mu janganlah Engkau mencabutnya, dan tenangkanlah hamba didalamnya. Dan dengan bacaan sholawat ini tinggikanlah kebenaran diatas kebatilah, dan dari petunjuk-Mu diatas kebingunganku, dari pengertian dan kemakrifatan diatas kebodohanku, dan dari kekuatan diatas kelemahanku, dan dari kekuasaan diatas kelemahanku, dan dari kekayaan diatas kefakiranku. Maka tiada harapan lagi bagiku selain Diri-Mu, dan tiada tenpat untukku meminta pertolongan selian kepada-Mu, dengan taufiq (pertolongan-Mu) duhai Dzaty yang Maha Tinggi, yang Maha Besar, yang Maha Penyantun, Yang Maha Mengetahui, Yaa Allah.         
﴿38﴾ أللّٰهُمَّ يَاكَبِــيْرُ يَاأَكْــبَرُ يَااللهُ, صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـكَبِــيْرِ وَعَلٰى أٰلِهِ الَّذِى تَعَلَّقَ وَتَخَلَّقَ وَتَحَقَّقَ بِالْكَبِــيْرِ فَصَغُرَتْ أَمَامَهُ الْعَقَابَتُ وَلَانَتْ لَهُ الصِّعَابُ وَأَنَارَتْ بِهِ الْـمُدْلَهِمَّاتُ فَتَحَقَّقَ بِذَلِكَ فَكَبُرَ فِى عُيُوْنِ الْــكَوْنِ فَوَسِعَهَا عِلْمًا وَرَحْمَةً وَشَفَاعَةً وَهِدَايَةً صَلَاةً أُكَــبِّرُكَ بِـهَا تَــكْبِـــيْرًا وَأَحْمَدُكَ بِـهَا حَمْدًا كَــثِــيْرًا وَأُسَبِّحُكَ بُــكْرَةً وَأَصِيْلًا فَأَصِيْرَا كَبِــيْرًا أَمَامَ أَعْدَائِى نَفْسِى وَشَيْطَانِى فَلَا أَخْضَعُ لِشَهْوَةٍ أَوْ غَوَايَةٍ بَلْ أَتَــكَــبَّرُ عَلَى الْغَفْلَةِ بِالذِّكْرِ وَعَلَى الْـمَعْصِيَةِ بِالطَّاعَةِ وَعَلَى النَّفْسِ بِالْـمُخَالَفَةِ فَأَصِيْرُ رُوْحَانِيًا مَلَكِيًا مَلَــكُوْتِـــيًا مُطَهَّرًا بِتَوْفِيْقِكَ يَاكَبِــيْرُ يَامُتَعَالِ.
Yaa Allah, Yang Maha Besar, Limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Abdul Kabiir, beserta keluarganya, yang dengannya Engkau gantungkan, ciptakan Engkau sesuaikan dengan kebesaran-Mu, maka kecil-lah apa-apa yang ada di depan dan dibelakangnya, lunaklah setiap kesulitan, bercahayalah seluruh kegelapan. Maka cocoklah semua itu. Menjadi besar-lah segala sesuatu yang terlihat oleh mata dan luaslah semua itu dengan ilmu, rahmat, hidayah dan syafaat-nya.
Dengan bacaan sholawat ini hamba membesarkan (Asma’-Mu) dengan bacaan takbir, dan hamba memuji-Mu sebanyak-banyaknya dengan Asma’ Al-Kabiir, dan hamba mensucikan Asma’-Mu setiap pagi dan petang maka jadilah hama sebagai orang yang besar dihadapan musuh-musuhku, besar dihadapan nafsuku, besar dihadapat syetan-syetan sehingga hamba tidak lagi tunduk kepada syahwat atau kejahatan, akan tetapi membesarkanku diatas kealpaan dengan dzikir, dan dengan kemaksiatan menajdi ketaatan, dan dengan nafsu liar menjadi ruh malaikat yang suci dengan taufiq-Mu duhai Dzat yang maha Besar lagi Maha Meninggikan.      
﴿39﴾ أللّٰهُمَّ يَاحَفِيْظُ إِحْفَظْنِى بِحِفْظِكَ وَاكْلَأْنِى بِكِلَائَـــتِـكَ وَيَاحَافِظُ كَمَا حَفَظْتَنِى كِــتَابَكَ إِحْفَظْنِى ﴿إِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَـمَّا عَلَيْـهَا حَافِظٌ (الطارق : 4)﴾ ﴿فَاللهُ خَيْرٌ حَافِظًا, وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ (يوسف : 64)﴾, صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـحَفِيْظِ وَعَلٰى أٰلِهِ الَّذِى حَفِظْـتَهُ مِنَ الْخَلْقِ بِقَوْلِكَ ﴿وَاللهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ (الـمائدة : 67)﴾ وَحَفِظْتَ كِـتَابَهُ بِقَوْلِكَ ﴿إنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ (الحجر : 9)﴾ فَــكَانَ حَفِيْظًا مَحْفُوْظًا بِحِفْظِكَ عَلِيْمًا بِتَعْلِيْمِكَ وَعِلْمِكَ فَحَفِظْتَ بِهِ مِنْ قَبْلِ نُوْحًا مِنَ الْغَرَقِ وَإِبْرَاهِيْمَ مِنَ الْحَرَقِ وَإسْمَاعِيْلَ مِنَ الْعَطَسِ بِزَمْزَمَ وَمِنَ الذَّبْحِ بِالْفِدَاءِ وَحَفِظْتَ وَالِدَهُ عَبْدَ اللهِ مِنَ الذَّبْحِ بِمِائَةٍ مِنَ اْلإِبِــلِ وَحَفِظْتَ الْكَعْبَةَ مِنَ الْفِيْلِ بِالطَّيْرِ اْلأَبَابِـــيْلِ فَبَلَّغَ شَرْعَكَ وَدِيْنَكَ عَلَى وَفْقِ مُرَادِكَ صَلِّ يَارَبِّ عَلَيْهِ صَلَاةً تَحْفَظُنِى بِـهَا مِنْ كُلِّ مَكْرُوْهٍ وَسُوْءٍ فِى نَفْسِى وَعَقْلِى وَوِجْدَانِى وَفِى دِيْنِى وَدُنْيَاىَ وَآخِرَتِى ﴿لَهٗ مُعَاقِبَةٌ مِنْ بَـــيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُوْنَهُ مِنْ أَمْرِ اللهِ (الرعد : 11)﴾ فَاجْعَلْنِى يَاحَفِيْظُ يَاحَافِظُ لِكِـــتَابِكَ وَسُنَّةِ نَبِـــيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَأٰلِهِ وَسَلَّمَ مُحَافِظًا عَلَيْـهِمَا عَامِلًا بِـهِـمَا مُبَلِّغًا عِبَادَكَ سُبُلَ رَشَادِكَ حَتَّى أَلْقَاكَ عَلى أَكْمَلِ حَالٍ مِنَ الْحِفْظِ وَالْهِدَايَةِ يَامَنْ هُوَ عَلَى كُـلِّ شَيْئٍ حَفِيْظٌ يَااللهُ
Yaa Allah, Yang Maha Memelihara, peliharalah diriku dengan penjagaan-Mu  dan dekatkanlah hamba dengan kedekatan-Mu, duhai Dzat Yanga Maha memeilahar, peliharalah diriku seperti Engkau mememihara kitab-Mu “tidak ada suatu jiwapun melainkan ada penjaganya” “Maka Allah-lah sebaik-baik Penjaga. Dialah Dzay yang Maha penyayang diantara para penyayang”
Limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Abdul Hafiidz, beserta keluarganya, nabi yang Engkau pelihara dari makhluk, seperti Firman-Mu “dan Allah memeliharamu dari manusia” dan Engkau menjaga kitab-Mu denghan Firman-Mu “Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an, dan Aku-lah yang menjaganya ”
Maka jadilah penjaga yang menjaga / memelihara dengan penjagaan-Mu yang mengetahui dengan pengetahuan-Mu dan ilmu-Mu, maka Engkau memelihara sebelum Nabi Nuh dari banjir, Engkau menjaga Nabi Ibrahim dari kebakaran, Engkau menjaga Nabi isma’il dari bersin menjadi zam-zam dan dari penyembelihannya sebagai tebusan. Engkau menjaga ayahnya dari kurban yang digantikan dengan 100 unta, dan Engkau menjaga ka’bah dari serangan tentara gajah dengan mengirimkan kawanan burung Ababil, maka sampailah Syari’at dan agama-Mu sesuai dengan kehendak-Mu.
Limpahkanlah kesejahteraan kepadanya yaa Robbi dengan bacaan sholawat yang akan menjagaku dari segala yang dibenci dan jelek yang ada dalam diriku, dalam nafsuku, dalam akalku, dalam penemuanku, dalam agamaku, dalam dunia dan akhiratku.”bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di depan dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”. Maka jadikanlah hamba inimenjadi orang yang terpelihara  duhai Dzat Yang Maha Memelihara kitab dan sunnah nabi-Mu menjadikanku orang yang menjaga dan menjalankan serta menyampaikan keduanya kepada hamba-Mu sebagai petunjuk jalan sehingga dapat membawaku bertemu denga-Mu dengan keadaan yang sempurna dengan penjagaan dan hidayah, duhai Dzat yang menjafga segala sesuatu, yaa Allah.  
﴿40﴾ أللّٰهُمَّ يَامُقِيْتُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـمُقِيْتِ وَعَلٰى أٰلِهِ الَّذِى تَعَلَّقَ بِالْـمُقِيْتِ فَكَانَ يَـــبِيْتُ عِنْدَ رَبِّهِ فَيُطْعِمُهُ وَسَيْقِيْهِ فَوَاصَلَ الصِّيَامَ وَنَهَى غَيْرُهُ لِبَيَانِ كَمَالِ خُصُوْصِيَّـــتِهِ وَتَخَلَّقَ بِهِ فَأَطْعَمَ الْجُمُوْعَ اْلغَفِـــيْرَةَ مِنَ الطَّعَامِ اْلقَلِيْلِ بِـــبَرَكَاتِهِ وَسَقَى الْجُيُوْشَ مِنَ الـْمَاءِ النَّابِـــعِ مِنْ بَـــيْنِ أَصَابِعِهِ الشَّرِيْفَةِ وَلَمْ يَرُدَّ سَائِلًا إلَّا بِحَاجَتِهِ, وَحَلَبَ الشَّاةَ الْحَائِــلَةَ وَقْتَ الْجَفَافِ وَحَيْثُمَا حَلَّ حَلَّ  مَعَهُ الرَّخَاءُ وَأَشَارَ إِلَى السَّمَاءِ فَأَمْطَرَتْ وَغَرَسَ النَّخَلَاتِ بِـــيَدِهِ فَأَثْمَرَتْ مِنْ عَامِهَا وَأَقَاتَ اْلأَرْوَاحَ بِالْحَقَائِقِ وَالْقُلُوْبَ بِالْـمَعَانِى وَاْلأَسْرَارَ بِاْلأُنْسِ وَالْـمُشَاهَدَةِ كَمَا أَقَاتَ اْلأَبْدَانَ بِأَطَايِبِ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ, وَتَحَقَّقَ بِهِ فَأُوْتِيَ مَفَاتِحَ خَزَائِنِ اْلأَرْضِ فىِ الدُّنْيَا وَمَفَاتِحَ الْجَنَّةِ فِى اْلآخِرَةِ صَلَاةً تَـــكُوْنُ لِبَدَنِى قُوَّتًا وَقَلْبِى شِفَاءً  وَلِرُوْحِى خَلَاصًا وَإخْلَاصًا وَلِسِرِّى حُبًّا وَأُنْسًا وَاشْتِيَاقًا فَأَسْتَغْنِى بِالْـمُقِيْتِ عَلَى الْقُوْتِ وَاَكُوْنَ مُقِيْتًا لِغَيْرِى يَااللهُ يَامُقِيْتُ.
Yaa Allah, Yang Maha Memberi kecukupan, Limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Abdul Muqiitu, beserta keluarganya, nabi yang dengannya bergantunglah segala sesuatu dengan ketercukupan maka beliau singgah dihadapan Tuhannya dan diberinya makan dan minum, kemudian dia berpuasa sedangkan yang lainnya tidak, ini sebagi tanda sifat khususuyah bagi sang Nabi. Dan bergantunglah kepadanya makanan dan minuman yang sedikit bisa mengenyangkan dan menghilangkan dahaga atas berkahnya . Dan dia memberi minum kepada para tentara dengan air yang memancar dari sela-sela jari-jemarinya yang mulia. Dan dia tidak pernah menolak permintaan kecuali dengan mengabulkannya. Dan anak kambing bisa menyusu pada induknya disaat-saat (kandungan susunya) kering. Dan ketika kemarau menjerit-jerit belau memberi isyarat hujan, maka hujanlah. Dan ketika beliau menanam anggur dengan tangannya sendiri maka setahun kemudian anggur itu berbuah. Dan beliau menjaga arwah dengan hakikat dan sepenuh hati secara maknawi dan rahasia-rahasia serta menjaganya dengan lembut dan musyahadah (persaksian) seperti halnya menjaga badan dan dengan memberinya wewangian, menjaga badan dengan memberinya makan dan minum. Jika telah sesuai maka terbukalah gudangnya dunia di dunia ini dan gudang surga di akhirat kelak.
Dengan bacaan sholawat ini jadikan kekuatan untuk badanku, dan hati yang sehat, ruh yang murni nan ikhlas, sirr dengan penuh cintai dan kebahagiaan serta kerinduan, maka limpahkanlah kekayaan kepada hamba dengan ketercukupan diatas kekuatan, dan jadikan hamba sebagi orang yang serba tercukupi yaa Allah Dzat yang Maha mencukupi.

Monetize your website traffic with yX Media

0 Response to "SHOLAWAT YUSRIYAH ASMA'UL HUSNA KE-06"

Posting Komentar