SHOLAWAT SYARIFAH
WIRID THORIQOH RIFA’IYAH
Membaca
wirid merupakan kewajiaban yang ridak boleh ditinggalakn oleh penganut thoriqoh
manapun, tidak terkecuali thoriqoh Rifa’iyah yang mewajibkan membaca wirid
setiap harinya. Dan tentunya setiap thoriqoh memiliki aturan dan tata cara
tersendiri dalam melaksanakan wirid-wiridnya.
Namun,
ada beberapa syarat yang pasti sama adalah mensucikan diri dari segala najis
dan kotoran, berdoa dengan hati khusyuk dan tawadhuk. Ketiak berdzikir
dianjurkan membayangkan sosok sang Guru/ kanjeng Nabi hadir didepannya. Ada
kalanya mereka hadir secara ruhaniy dan ada pula yang dihadirkan di dalam
angan-angannya saja. Mendirikan ssholat sunnah dua ekaat atau lebih, dan
setelah itu duduk menghadap qiblat dan membaca Istighfar.
Membaca
Istighfar (memintakan ampunan) ini beda thoriqoh beda jumlahnya. Menurut aliran
thoriqoh Naqsyabandiyah, bacaan istighar ini dibaca sebanyak 5, 15 dan 25 kali,
seangkan menurut Syadzaliyah dan aliran-aliran lain dibaca sebanyak 100 kali.
Namun pada thoriqoh Rifaiyah ini, bacaan istighfarnya minimal 3 kali. Kemudian
dilanjutkan dengan membaca fatihah sebagai hadlroh yang dihadiyahkan kepada
para guru dan penganut Thoriqoh tersebut.
Setelah itu baru mulai membaca wiridnya.
Ciri
dari Aliran thoriqoh Naqsyabandiyah adalah dengan berpegang pada kalimat “Ilahii
Anta Maqshudii Waridlola Mathlubi ..... (diisi hajatnya) maksudnya adalah
hanya Allah-lah tujuan mereka”. Menurut aliran Syadzaliyah adalah degan
menekankan hatipada kalimat “Ya Robbii, Antallohu, Yassir lana ‘Ilma Laa
ilaaha illalloh” sedangkan menurut aliran Rifaiyah adalah dengan berpegang
pada Sholawat Nabi sebagai tupuhannya.
Berikut
bacaan sholawat nabi yang dijadikan sebagai sebagian dari wirid wajib bagi
Thoriqoh Rifa’iyah.
-﴿اَلصَّلَاةُ الشَّرِيْفَةُ لِشَيْخِ أَحْمَدِ الرِّفَاعِى رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ﴾-
إِلَى
حَضْرَةِ النَّبِــيِّى الْـمُصْطَفٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ
ﷺ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِـيْنَ الْفَاتِحَةِ :....
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ جَمِيْعِ اْلأَنْــبِيَآءِ وَاْلأَوْلِــيَآءِ خُصُوْصًا
سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ اْلجَيْلَانِى وَالشَّيْخِ أَحْمَدُ
الرِّفَاعِى وَجَمِيْعِ أَهْلِ الطَّرِيْقَةِ الرِّفَاعِيَّةِ وَسَائِرِ أَهْلِ
الطُّرُوقِ الْكِرَامِ شَيْئٌ للهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةِ : ....
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيْمِ
(الأولى) اَللّٰهُمَّ
صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ السَّادَاتِ وَمَنْبَعِ الْكَمَّالَاتِ
وَبَابِ الْهِدَايَاتِ وَكَنْزِ الْعِنَايَاتِ وَبَحْرِ اْلإِفَادَاتِ وَمَظْهَرِ
السَّعَادَاتِ, وَسُلَّمِ الرِّقَايَاتِ وَعَيْنِ الْخَيْرَاتِ وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ فِى كُلِّ الْحَالَاتِ, وَاجْعَلْنَا يَارَبِّ مِنَ
الْـمَقْبُوْلِــيْنَ عِنْدَهُ, وَالْـمُقَرَّبِــيْنَ لَدَيْهِ
وَالْعَارِفِـــيْنَ بِهِ, إِنَّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
Ya
Allah. limpahkanlah kesejahteraan, kepada junjungan kami nabi Muhammad, tuannya
orang-orang yang beruntung, sumbernya kesempurnaan, pintunya petunjuk,
gudangnya pertolongan, lautnya hati sanubari, yang menjeslakan / memperlihatkan
keberuntungan (di akhirat) dan para sahabatnya juga kepada para pengikut
sahabat, bagi mereka di setiap tingkah. Dan jadikanlah duhai Tuhan kami,
sebagai orang-orang yang yang dikabulkan (permhonannya) serta sebagai orang
yang dekat dan benar-benar mengenal beliau.
Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Memperkenankan doa.
(الثانى) اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِــيِّى الْـمَلِيْحِ صَاحِبِ الْـمَقَامِ اْلأَعْلٰى,
وَاللِّسَانِ الْفَصِيْحِ, وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَصْحَابِ الْـمَدَدِ
الْعَالِى, وَالْقَدَمِ الصَّحِيْحِ, آمين.
Ya
Allah. limpahkanlah kesejahteraan, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan
kami nabi Muhammad, seorang nabi yang sangat manis, pemilik kedudukan yang
tinggi, dan lisan yang sangat fasih, dan juga kepada keluarga beserta para
sahabatnya, pendukung yang memiliki kedudukan tertinggi dan pejalan yang benar.
Amin.
(الثالث) اَللّٰهُمَّ
يَا اللهُ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَمَنْ لَهُ وَالَاهُ عَدَدَ مَا تَعْلِمُهُ مِنْ
بَدْءِ اْلأَمْرِ وَمُنْتَهَاهُ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَيْـهِمْ كَــثِيْرًا.
Ya
Allah. limpahkanlah kesejahteraan kepada nabi Muhammad dan orang-orang yang
bersamanya sebanyak yang Engkau ajarkan kepadanya dari permulaan hingga
akhirnya sesuatu. Dan limpahkanlah kepadanya keselamatan sebanyak-banyaknya dan
kepada mereka.
(الرابعة) اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
عَدَدَ مَا كَانَ مَا هُوَ كَائِنٌ فِى عِلْمِ اللهِ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلِّمْ
Ya
Allah. limpahkanlah kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad sebanyak
hitungan sesuatu yang ada (terlihat) dan yang tidak terlihat di dalam
Pengentahuan Allah, danlimpahkanlah keselamatan kepadanya juga kepada keluarga
dan sahabatnya.
(الخامسة) اَللّٰهُمَّ
صَلّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِــيِّى اْلأُمِّـــيِّى الطَّاهِرِ
الزَّكِيِّى, صَلَاةً تَحِلُّ بِـهَا الْعُقُدُ وَتَفُكُّ بِـهَا الْــكُرَبُ وَعَلٰى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
Ya
Allah. limpahkanlah kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, seorang
nabi yang Ummy, yang suci, yang bersih. Dengan bacaan sholawat yang mampu
melepaskan kami dari segala ikatan, dan melapangkan kamidari segala kesempitan,
dan limpahkanlah keselamatan kepadanya juga kepada keluarga dan para
sahabatnya.
Keretangan :
Menurut Syekh Ahmad
‘Izzuddin As-Soyyad ra, untuk membuka suluk bagi penganut thoriqoh ini alangkah
baiknya mengikuti bacaan sesuai yang tertera diatas, dan bacaan sholawat ini dibaca
setiap selesai sholat sebanyak 50 (limapuluh) kali, danpaling sedikit berjumlah
5 (lima) kali ulangan.
Sebeleum bacaan
sholawat ini, membaca surat Al-Fatihah sebanyaj 3 kali yang dihadiyahkan kepada
guru yang mulia yakni Syekh Ahmad Rifa’i RA. Dan setelah selesai emmbaca
sholawat diatas, membaca istighfar 3 kali dan kalimat tahunid sebanyak 50 kali.
Dengan hati yang bersih dan perasaan yang hadir serta dengan memakai
tatakerama, rasa malu serta penuh dengan kekhusyukan.
Setiap bilangan dari
bacaan kalimat tauhid yang sedang dibaca harus benar-benar sampai pada hatinya
dengan syahadah (penyaksian) bahwa tiada yang berhak disembah kecuali
Allah. dan setelah selesai membaca
kalimattauhid Laa ilaha illalloh sebanyak 50 kali, dilanjutkan dengan membaca
surat al-fatihah pas mengena didalam hati yang paling dalam sambil membayangkan
kehadiran sang guru didepan mata kita dan kita bisa berwasilah kepada beliau
seara langsung. Dan jika rasa was-was menghampirimu, atau fikiran kita tidak
mampu untuk membayangkan sosok guru kita dihadapan, maka segeralah membaca
Istighfar / minta ampun kepada Allah, hingga bayangan / wujud/ ruh sang guru
benar-benar hadir dihadapan kita. Sehingga ketika kita berdzikir bisa merasa
enak dan lezat sevara hakiki, dan juga makrifat (mengenal) antar sesama
penganut thoriqoh tersebut.
Hal ini hanya bisa
terwujud jika hati kita sedang dalam keadaan benar-benar ikhlas. Kalau dalam
istilah jawa menyebutnya nutup howo songo. Mati dalam hidup, sehingga digigit
nyamuk-pun kita tidak merasakannya.
Yang perlu diketahui
dalam menjalankan amalan thoriqoh Rifa’iyah khsuusnya adalah sang salik harus
menar-benar mengenal gurunya (Pendiri Thoriqoh Rifa’iyah ini) yakni Syekh Ahmad
Rifa’i RA. Menjalankan wirid dalam keadaan suci lahir batin, memakai akhlak
yang baik, dan tahu akan hukum-hukum dalam berthoriqoh, menjadi salik yang
benar-benar sempurna, menjadi guru benar-benar zuhud, penuh dengan kerendahan
hati, hati dan perkataan benar-benar sama / menyatu.
Semoga Allah mudahkan
kita dalam menjalani rukun thoriqoh yang telah disyaratkan dan juga menjadikan
diri ini sebagai hamba yang benar-benar menghamba serta istiwomah dalam
menjalankan ajaran-Nya. Amin.
وَصَلَّى اللهُ عَلٰى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
0 Response to "SHOLAWAT SYARIFAH TINGKAT 1"
Posting Komentar