KISAH
DICIPTAKANNYA NABI ADAM
PART 001
Imam Tsa’labi berkata, “Sebelum Allah
ﷻ menciptakan
Nabi Adam as, Allah ﷻ memberi wahyu (mengabari) bumi bahwa “Sesungguhnya
Aku ingin menciptakan makhluk sebagai khalifah bumi. Sebagian dari mereka ada
yang beriman dan sebagian lagi maksiat kepada-Ku. Dan barang siapa yang taat
kepada-Ku, niscaya akan Aku masukkan kedalam surga-Ku dan barang siapa yang
bermaksiat kepada-Ku niscaya akan Aku masukkan kedalam neraka-Ku.”
Kemudian Allah
ﷻ mengutus
malaikat Jibril as, untuk turun ke bumi untuk mengambil tanah. Namun setelah
naik ke langit, malaikat Jibril tidak membawa apa-apa. Kemudian Allah
ﷻ mengutus
malaikat Mikail as, untuk turun ke bumi dan mengambil debu, namun debu itu
menyusut dan hilang tertiup angin dan hanya tertinggal sedikit saja tanah warna
hitam, putih, merah. Tanah-tanah itu
diambil dari perbukitan, dataran rendah, dan lembah. Kemudian malaikat Israfil
menyerahkan campuran (adonan) tanah itu kepada Allah
ﷻ dan
memerintahkan malaikat Israfil untuk menemui malaikat Izrail dengan membawa
telur supaya mencampurkan adonan dengan telur ayam (yang berisi segumpal darah).
Kemudian
Allah ﷻ memerintahkan malaikat Izrail untuk membawa adonan (adonan dalam bahasa
arab artinya “Adam”) dan telur itu dan meletakkannya di depan pintu surga. Kemudian
malaikat Ridwan menuangkan air (kehidupan) untuk menyempurnakan adonan tanah
bumi dengan telur. Maka jadilah jasad nabi Adam as yang terdiri dari berbagai
unsur gas, cair, padat, panas, dingin, angin, api, darah. Wallohu A’lam.
Setelah 40 tahun adonan tanah
itupun bergerak dan melekat antar sesamanya. Setelah 40 tahun lagi, adonan itu
kemudian berubah bentuk menjadi tulang belulang dan jadilah jasad manusia.
Jasad itu kemudian hari dapat naik turun seperti layaknya malaikat selama 40
tahun.
هَلْ أَتَى عَلَى
اْلِإنْسَانِ حِيْنٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُوْرًا
Imam Tsa’labi, berkata ” ketika Allah
ﷻ membuat adonan nabi Adam, pertama-tama disiram dengan hujan kesedihan
selama 40 tahun, kemudian dihujani dengan air kebahagiaan selama setahun. Sehingga anak manusia banyak sedihnya
ketimbang bahagianya.”
Nabi Adam memiliki 60 keringat, 12
sendi, 7 lubang (qubul, dubur, mulut, hidung dan telinga) dan memiliki dua
tangan dan kaki untuk berdiri tegak dan menjadi makhluk yang paling sempurna. Panjang
adonan Adam mencapai 60 dziro’ (setara dengan 2.400 cm)”.
Abu Musa Al-Asy’ary berkata, “Allah
ﷻ menciptakan kemaluan nabi Adam sebagai amanat, dan jangan sampai amanat
ini diberikan kepada orang yang tidak berhak (bukan istrinya).”
Abu Musa Al-Asy’ri berkata, “Nabi
Adam memiliki sel-sel tubuh yang saling berhubungan seperti sarang lebah, melalui
sel-sel inilah iblis (laknatullah) sering hiulir mudik ketubuh manusia.”
“Suatu ketiak iblis memukul perut
adonan nabi Adam dengan sekali pukulan sehingga sampai sekarang membekas dan
menjadi pusar. Apakah pusar hasil pukulan iblis itu membentuk lubang ataukah
buntu? Wallohu A’lam. Dan melalui pusar itu pula iblis masuk kedalam tubuh Nabi
Adam dan menelusuri seluruh ruang kecuali hatinya. Karena itulah tiada yang
tahu rahasai hati kecuali Allah ﷻ
“Timbul pertanyaan dalam benak
kita, mengapa iblis tidak masuk kedalam hati manusia? Jawabnya adalah karena hati
merupakan Baitu Robbi (disini kami artikan wakil Allah ﷻ) iblis memang
tidak memasuki hati kita namun ia dapat membisiki hati kita. Lantas bagaimana
dengan syetan? Apakah ia juga bisa memasuki hati kita? Syetan dapat memasuki
tubuh kita melalui aliran darah”.
Abu Musa Al-Asy’ari berkata “Ketika
Allah
ﷻ hendak meniupkan
ruh Nabi Adam, melalui ubun-ubun di kepala”. Dalam satu kisah disebutkan bahwa,
ketika ruh hendak masuk ke jasad nabi Adam melalu ubun-ubun, sang ruh berkata,
“ya Robbi, bagaimana caramya hamba masuk kedalam jasad yang gelap? Kemudian Allah
ﷻ
menjelaskannya sampai 3 kali. Dengan penuh kekesalan ruh memasuki jasad nabi
Adam, kemudian Allah ﷻ berfirman “Jikalau engkau masuk dengan ketaatan,
maka engkaupun akan keluar dengan (membawa) ketaatan juga, namun jika engkau
masuk ke dalam jasad Adam denga rasa malas (enggan) maka kelak engkaupun akan
keluar dengan rasa malas. Dan memang sudah menjadi Kehendak-Ku sejak zaman
azali bahwa engkau akan masuk ke jasad Adam dengan rasa benci (enggan).”
“Ruh berputar-putar didalam ubun-ubun nabi Adam selama 100
tahun, kemudian ruh turun sampai ke mata, saat itu juga nabi Adam dapat melihat
seluruh jasadnya yang masih berbentuk tanah yang tersusun. Kemudian ruh turun
lagi melewati lubang hidung, seketika itu juga Nabi Adam bersin, mencium aroma
serta dapat menghirup udara. Kemudian ruh turun lagi melewati mulut dan lisannya,
maka seketika itu nabi Adam memuji Allah dengan mengucapkan اَلْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَــمِــيْنَ “segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam” dan Allah
ﷻ pun menjawab
hamdalahnya يَرْحَمُكَ رَبُّكَ
يَا آدَمُ Semoga
Tuhanmu mengasihimu hai Adam!” atas
dasar inilah umat manusia dianjurkan untuk membaca hamdalah ketika bersin, dan
orang yang mendengarnya disunnahkan untuk membalas ucapan hamdalahnya.
Kemudian ruh turun ke bagian dada maka seketika adonan tanah
liat berubah menjadi tulang rusuk, tulang-belulangm daging, kulit dan kantung
darah (jantung) dsb. Dan ketikaruh sudah mencapai kaki, nabi Adam berusaha
untuk bangkit dan berdiri. Dan ketika ruh benar-benar sudah memasuki seluruh
raga Nabi Adam, maka nabi Adam dapat bergerak bebas”.
Syaikh Imam Al-Hafidz As-Sudai berkata, “Saya pernah membaca
Injil, disana saya temukan dalam sehari semalam ada 24 jam. Setiap jamnya anak
Adam bernafas sebanyak 1.250 kali. Dan setiap 24 jam (sehari semalam) anam
manusia bernafas sebanyak 30.000 kali (hitungan secara umum)”.
Syaikh Al-Azizi berkata “Ruh masuk kedalam jasad nabi Adam
pada hari jum’at jam 7 pagi (menurut hitungan jam akhirat)”. Nabi Adam bercelak
mata warna hijau dar surga, memakai sutera tipis, memakai mahkota yang terbuat
dari emas berhiaskan 4 mutiara, masing-masing memiliki kilauan pancaran
tersendiri bak sinar matahari. Ia juga memakai cincin sebagai tanda kemuliaan
dan bersabukkan keridlo’an berwarna hijau.
Di kening Nabi Adam terdapat cahaya yang bersinar seperti
sinarnya matahari. Sinar itu adalah Nur Muhammad ﷺ. Allah ﷻ memerintahkan para malaikat untuk membawa Nur
Muhammad ﷺ diatas pundak
mereka dan kepada Nur Muhammad ﷺ itulah para malaikat
melaksanakan thawaf di langit ketujuh.
Selama 100 tahun para malaikat membawa Nur Muhammad ﷺ setelah mereka melihat kajaiban
didalamnya. Dengan Nur Muhammad ﷺ inilah nabi Adam diajari (dapat mengetahui) berbagai
jenis barang dan nama-nama serta ilmu pengetahuan lainnya yang diberikan Allah ﷻ moment ini diabadikan oleh Allah ﷻ dalam surat Al-Baqarah
yang berbunyi وَعَلَّمَ آدَمَ اْلأسْمَآءَ كُــلَّهَا, “Allah
ﷻ mengajari
nabi Adam selurubh nama-nama” sehingga nabi Adam menjadi makhluk paling unggul
diantara makhluk-makhluklainnya.
Pada hari itu juga (hari jumat) ketika matahari sudah
tergelincir ke barat Nabi Adam naik ke mimbar (yang terbuat dari emas) dengan
pedang (dari cahaya) ditangannya dan mulai berkhutbah. Seluruh malaikat turut
hadir dan mendengarkan khutbahnya. Dalam khutbahnya, pertama-tama Nabi Adam
mengucapkan salam “ يَامَلَائِــــكَـةُ رَبِّى وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُــهُ ” para malaikat pun menajwab “وَعَلَيْكَ السَّلَامُ يَاصَفْوَةَ اللهِ وَرَحْمَتُهُ وَبَرَكَاتُهُ” maka Allah ﷻ berfirman kepada nabi Adam,
“Wahai Adam, ini merupakan penghormatan atas dirimu dan anak turunmu sampai
hari kiamat”. Kemudian nabi Adam memulai Khutbahnya dengan diawali bacaan
hamdalah yang menjadi syarat sahnya khutbah.
Dari kisah ini kita dapat mengetahui bahwa sholat jum’at
sudah ada sejak awal kehidupan manusia dan akan terus diwajibkan bagi umat
manusia sampai hari kiamat.
0 Response to "KISAH DICIPTAKANNYA NABI ADAM PART 001"
Posting Komentar