KISAH
NABI ADAM DENGAN HAWA PART 002
Wahab bin Manbah berkata “Nabi Adam adalah orang yang pertamakali menebar salam”. Di riwayat lain diceritakan bahwa orang yang suka menebar salam maka ia akan diselamatkan dari siksa. Malaikat bertanya kepada Allah ﷻ “Ya Robb, Apakah Engkau menciptakan makhlukyang lebih mulia ketimbang kita (para malaikat) ?” Allah ﷻ menjawab “Kami menciptakan makhluk dengan Kekuasaan-Ku, sekali “KUN” langsung JADI/ADA”.
Kemudian Allah ﷻ menyuruh para malaikat bersujud (hormat) kepada Nabi Adam. Orang yang pertama kali sujud adalah Malaikat Jibril, kemudian disusul oleh Mikail, Israfil, Izrail dan di ikuti oleh seluruh malaikat dan penghuni surga lainnya kecuali Iblis. Allah ﷻ berfirman kepada Iblis, “Mengapa kau tidak mau bersujud kepada makhluk yang telah Akun ciptakan dengan Kekuasaan-Ku sendiri?” Iblis menjawab “Saya lebih baik ketimbang dia, Engkau menciptakanku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah liat. Saya telah menyembah-Mu sejak bertahun-tahun lamanya sebelum Engkau Menciptakannya”. Allah ﷻ Berfirman lagi “Aku lebih Tahu tentang kemaksiatan yang telah kau lakukan, maka ibadahmu yang panjang (lama) itu tiada manfaatnya. Maka, keluarlah engkau dari Rahmat-Ku (tidak mendapatkan Rahmat Allah ﷻ) dan jadilah engkau orang yang dicela, dihina, dan menjadi penghuni neraka Jahanam bersama orang-orang yang mengikutimu”. Maka Iblis-pun berkata lagi “Kalau begitu saya sebagai orang yang menunggu hingga datangnya hari kiamat” Allah ﷻ menjawabnya “jadilah engkau orang yang menanti”.
Setelah kejadian itu sang Iblis
Azazil yang dulunya sebagai pemimpin para malaikat kini menjadi Syetan yang
terkutuk. Padahal dulu ia tidak pernah meninggalkan ibadahnya dimanaupun dan
kapanpun ia berada. Tiada manfaat baginya apa-apa (ibadah dan amal shalih) yang
telah ia kerjakan. Kata “Iblis” berasal dari suku kata AYASA yang artinya
“putus asa/ terputus” secara istilah kata Iblis memiliki arti “orang yang
terputus dari Rahmat Allah ﷻ”
Dari keterangan diatas, timbul
pertanyaan dalam benak kita. Mengapa Allah
ﷻ tidak
memusnahkan musuh-musuh nabi-Nya saat itu juga, padahal sudah jelas bahwa Iblis
adalah musuh Nabi Adam? Maka jawabnya adalah : Allah ﷻ menghendaki
iblis dan orang-orang kafir untuk merasakan siska seumur hidupnya serta sebagai
ujian bagi orang-orang yang beriman. Dengan alasan karena Iblis telah memilih untuk
hidup abadi selama dunia masih ada dan memutuskan diri untuk menjadi orang yang
menanti / menunggu datangnya hari kiamat.
Ketika Nabi Adam turun dari mimbar
khutbahnya diantara para malaikat, maka timbul rasa kantuk pada diri nabi Adam
karena merasa kelelahan/kecapekan. Ketika nabi Adam sedang tidur, ia bermimpi
bertemu dengan Hawa (sebelum diciptakan). Ia merasa senang melihat Hawa.
Kemudian Allah ﷻ mengambil/mencabut
iga nabi Adam (tulang punggung sebelah kiri) dan diciptakan-Nya menjadi Hawa
sebagai pendamping nabi Adam dan merupakan satu-satunya makhluk paling cantik
disurga (melebihi 1000 kali kecantikan bidadari). Rambut Hawa dikepang sebanyak
700 ikat, tinggi badannya menyamai nabi Adam. Allah ﷻ memberinya perhiasan surga yang kilauannya mengalahkan cahaya
matahari.
Ketika nabi Adam bangun dari
tidurnya, ia kaget bukan kepalang melihat gadis yang di impikannya muncul
dihadapannya secara nyata, maka seketika itu timbullah syahwat Nabi Adam kepada
Hawa. Tanpa disadari olehnya, secara reflek nabi Adam hendak merangkul Hawa,
namun Allah
ﷻ menghentikannya
sebelum Adam memberi mahar tebusan untuk Hawa. Maka Adam pun bertanya, “Duhai
Robb, apa mahar tebusannya?” maka Allah ﷻ menjawabnya
“Bacalah shalawat atas Nabi dan Kekasih-Ku Muhammad ﷺ”. Adam bertanya lagi “Siapa itu
Muhammad ﷺ Ya Robb?” “Dia adalah keturunanmu, nabi Akhir zaman,
penutup para nabi. tanpa Muhammad ﷺ, Aku tidak akan menciptakan
makhluk apapun”. Dalam riwayat lain, untuk menebus Hawa sebagai istrinya nabi
Adam harus bersedekah berupa gandum kepada Hawa. Gandum itu tidak boleh
trsentuh oleh tangan Adam.
Keudian Allah
ﷻ mengusap
punggung Nabi Adam dan timbullah
benih-benih calon keturunan Adam, laksana semut yang keluar dari sarangnya.
Ada yang hitam dan ada yang putih. Ada laki-laki dan ada perempuan. Dan
benih-benih itu dilebur dengan Nur Muhammad ﷺ. Bagi benih yang tersentuh Nur
Muhammad ﷺ maka ia akan beriman, dan bagi benih yang tidak
tersentuh olehnya maka kelak ia menjadi orang yang kafir. Diantara benih-benih
itu ada beberapa benih yang bersinar terang. Lalu Adam bertanya “Ya Robb, Siapa
benih-benih itu?” Allah ﷻ menjawab
“mereka adalah para nabi dari keturunanmu”. Allah ﷻ menikahkan
Adam dengan Hawa para hari Jum’at saat waktu dzuhur tiba, dan dengan alasan
inilah umat manusia disunahkan melaksanakan akad nikah setelah tergelincirnya
matahari.
Dalam riwayat lain diceritakan
bahwa Nabi Adam lebih bagus ketimbang Hawa, akan tetapi, Hawa memiliki sikap
yang lembut dan ramah. Kemudian Allah ﷻ
memerintahkan malaikat Ridwan untuk menghias istana Adam dan Hawa dengan 2
bidadari sebagai juru ladinya. Nbai Adam diberi hadiah oleh Allah
ﷻ kuda hias (untuk resepsi) yang
terbuat dari misik maimun yang memiliki aroma paling wangidiantara beberapa
minyak surgawi. Kuda hias itu memiliki kecepatan laju melebihi capatnya kilat.
Sedangkan Hawa diberi hadiah unta dari surga, diatasnya terdapat sekedup (rumah-rumahan
diatas punggung unta) yang terbuat dari mutiara.
Mereka berdua menaiki kendaraannya
masing-masing berputar-putar mengelilingi taman surga ditemani oleh malaikat
Jibril disebelah kanan dan malaikat Mikail disebelah kiri mereka. Setelah
mereka sampai didepan pintu surga Allah ﷻ berfirman, “Ini
adalah surga-Ku dan tanda Kemuliaan-Ku, maka masuklah kalian kedalamnya”. Kejadian
ini diabadikan oleh Allah ﷻ dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah
وَكُلَا مِنْهَا
رَغَدًا حَيْثُ شِئْــتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَـــكُوْنَ
مِنَ الظَّالِـمِــيْنَ
“Dan makanlah
kalian apa saja yang kalian inginkan, dan jangnlah kalian mendekati pohon ini,
(jika kalian mendekatinya) maka kalian tergolong orang-orang yang dholim”.
Lantas mereka berdua masuk ke
dalam surga dengan disaksikan oleh para malaikat. Begirtu masuk kedalamnya,
mereka melihat seluruh nabi yang akan datang. Ketika mereka memasuki surga
Firdau, mereka melihat ranjang yang sangat indah, yang terbuat dari mutiara
berkilauan. Disekelilingnya terdapat 700 tempat duduk (bantalan) yang terbuat
dari yakut merah dan permadani sutera biru. Salah satu dari malaikat berkata
“Wahai Adam, tinggallah engkau disana bersama Hawa” maka Adam dan Hawa pun
turun melantai dan mencoba mencicipi buah anggur. Rasa anggur yang begitu
lezatnya hingga rasanya tak lekang oleh waktu. Mereka saling memadu kasih,
bermesraan berdua tanpa ada yang mengganggu. Merasakan kenikmatan yang tiada
bandinagnya. Ketika mereka hendak bergumul, mereka masuk kedalam cungkup
(kamaran kecil didalam kamar surga) yang dinding terbuat dari mutiara dan
lantainya terbuat dari zabarjud.
Menurut Ibnu Shina “Sesuatu yang pertama kali dimakan oleh mereka adalah buah Bidara”. Beda lagi dengan pendapat Ibnu Abbas. “Makanan yang mereka makan pertama kalinya adalah buah anggur dan makanan yang terakhir dimakan adalah biji gandum”. Sedangkan minumam mereka khomer surga yang tidak akan memabukkan. Jika seseorang telah meminumnya maka ia akan menemukan kebahagiaan. Maka dari itu khomer diharamkan didunia, ketika seseorang didunianya sudah pernah meminum khomer, maka kelak di surga ia tidak akan meminumnya lagi.
0 Response to "KISAH NABI ADAM DAN HAWA PART 002"
Posting Komentar