Monetize your website traffic with yX Media
Monetize your website traffic with yX Media

APAKAH MATI RAGA / MERAGASUKMA ITU SAKIT?

yX Media - Monetize your website traffic with us

APAKAH MATI RAGA / MERAGASUKMA ITU SAKIT?
Ada salah satu santri bertanya : “Apakah mati raga atau meraga sukma itu sakit...? Sebab saat diri ini mau melayang kok rasanya takut ya?
Jawabnya : “ Tidak sakit.  yang sakitnya minta ampun itu adalah saat setiap usai mati raga. Yaitu denyut jantung mulai normal dan darah mulai mempompa secara normal, di bagian kaki rasanya sakit sekali, dan masing-masing praktisi Mati raga / meraga sukma pasti menemukan solusinya sendir-sendiri untuk mengatasi hal ini.

Namun jika kita pandai dalam memainkan Rasa yang benar untuk bisa enjoy, maka rasa sakit yang tiada tara ini akan membuat kita ketagihan seperti saat kita sedang dipijat dan seperti saat kita sedang Shalat. Kesemuanya itu adalah sakit bukan??? Sholat dengan menggunakan gerakan-gerakan yang bener misalnya, maka sakitnya minta ampun, terutama pada saat ruku' dan duduk.
Pijat juga demikian dan sejak awal GBP sudah bercerita, bahwa syarat dasar ilmu kasukman termasuk Sosro Jalmo dan turunanya adalah “Mati raga” merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dan bukan dengan cara memperanyak bacaan tertentu atau mantra-mantra tertentu. 


Maka, Manah adalah Lelaku yang dilakukan Pasca terjadinya mati raga. Tanpa bisa mati raga, yang terjadi bukanlah manah akan tetapi permainan Rasa / Fantasi belaka.
Sebagai pembelajaran, karena menurut hitungan normal, proses terjadinya Mati raga rata-rata membutuhka waktu 7 s.d 8 bulan untuk bisa stabil. Ya untuk pembelajaran tahap awal menggunakan rasa sih tidak apa-apa, biarkan saja mati raga kita sedikit-sedikit kecampuran fantasinya... Jadi, mati raga itu bukanlah Manah. Tetapi Manah pasti mati raga.
Fungsi memainkan pola nafas Talisukma dan nafas-nafas yang lain adalah untuk kesuksesan dan keselamatan dalam menjalankan matiraga.
Haaa ... Faedah matiraga adalah semacam kita absent (tidak hadir) dalam kehidupan physik selama satu jam. Lumayankan..! sehari kita tidak berkembang / bertambah tua selama sejam. Jadi, dalam kurun waktu 24 hari berarti kita lebih muda 1 hari dibanding usia physik kita yan sesunguhnya. Sehingga setiap 1 tahu kita akan nampak lebih muda 15 hari. Karena saat Manah, tubuh physik kita libur/ istirahat sekian kali lipat lebih intensif dari pada tidur. Maka wajar saat usai manah malah tidak bisa tidur, karena tubuh sudah istirshat melebihi tidur normal.
Maka wajar pada tingkatan yang sangat tinggi sepert mbah Wan Jame' Yogya selama 30 tahun beliau tidak pernah tidur.... Lha iyalah...! karena beliau manahnya berjam-jam setiap harinya, sehingga kebutuhan tidur secara medis sudah terpenuhi dari matiraganya. Oke
Jika kita menjalankan laku manah secara intens maka tubuh kita akan lebih muda lagi sebab dalam menjalanka ritual mati raga itu kita memakai pola nafas Talisukma saat manahnya...
Oleh karena itu, akibat mati raga, santri-santri harus pinter mengatur jadwal rutinitas. Jangan sampai kacau. Karena walau sekian prosen akan ritual kita akan sangat berpengaruh bagi kebutuhan fisik kita. Jika gagal dalam mengatur waktu, maka dunia kita bisa kebalik. Yakni Siang jadi malam yaitu tidur dan malamnya berubah menjadi siang, melek terus. Haa ini bisa mengganggu kegiatan kerja harian kita sebagai makhuk sosial dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga...
Beda dengan GBP dalam seminggu ada ritme 30 jam selama 2 kali untuk tidak tidur... Ini dulu juga gara-gara salah mengatur jadwalnya...  dan bukan sebagai hal yang membanggakan. Yaaa wajar.. karena kebutuhan tubuh untuk tidur sudah terpenuhi secara biologis melalui manah...
Hal ini jika dibiarkan saja lama-lama kita bisa seperti Wan Jamek Yogya, yang nggk pernah tidur terus-menerus selama bertahun-tahun Gitu...

Top of Fo
Monetize your website traffic with yX Media

0 Response to "APAKAH MATI RAGA / MERAGASUKMA ITU SAKIT?"

Posting Komentar