KISAH NABI ADAM PART 004
NAI ADAM TURUN KE BUMI
Menurut Syekh Ibnu Abbas Nabi Adam dan Hawa berada di
surga selama setengah hari saja, menurut hitungan akhirat kalau menurut
hitungan dunia kaira-kira 500 tahun.” Setelah Nabi Adam turun ke bumi ia diberi
rasa kantuk dan tidur. Maka seluruh makhluk yang bernyawa didunia pun memiliki
rasa kantuk dan tidur padahal sebelumnya mereka tidak mengenal rasa kantuk. Maka hari itu juga disebut hari “Sabtu = hari
istirahat”.
Ketika Nabi Adam bangun dari tidurnya ia heran melihat matahari yang mulai bersinar menerangi bumi. Setelah matahari meninggi, seluruh badan nabi Adam merasa kepanasan karena ia tidak memakai tutup kepala dan dalam keadaan telanjang bulat. Maka ia berunjuk rasa kepada Allah dan turunlah malaikat Jibril dan mengusap kepalanya seketika itu tinggi badan nabi Adam menyusut (yang asalnya 60 dziro’ kini menjadi 35 dziro’. 1 dziro’ = 40 cm) berarti tinggi nabi Adam menjadi 1,4 meter saja.
Imam Qotadah berpendapat bahwa “Ketika Nabi Adam haus ia minum air embun”. Dalam riwayat lain Imam Qotadah mengatakan bahwa “ketika rambut di kepala Nabi Adam mulai tumbuh, dan kuku-kukunya memanjang, Malaikat Jibril datang untuk memotongnya kemudian dikubur di dalam tanah, Atas Izin Allah ﷻ potongan-potongan itu tumbuh menjadi pohon kurma. Kata Kurma berasal dari fiil madzi “Karoma” yang artinya “mulia” dan dijadikan fiil amar jama’ mudzakar mukhotob, menjadi “Akrimuu” artinya “muliakanlah mereka”.
Ibnu Abbas berkata “Nabi Adam tinggal di bumi selama
300 tahun, dan ia tidak pernah mengarahkan pandanganya ke langit karena
malukepada Allah ﷻ. Ia selau berdiri sambil menangis selama 200 tahun
lamanya sampai-sampai air matanya berjatuhan bercucuran ke bumi. Dan atas
kehendak Allah ﷻ air mata tersebut tumbuh menjadi
rerumputan. Dan terkadang air matanya diminum oleh binatang dan burung-burung”.
Suatu ketika malaikat Jibril menemui Siti Hawa dengan
membawa seekor domba dari surga lalu ia mengajarinya cara mencukur bulu domba
untuk di tenun dan dijadikan mantol dan dikirimkan kepada nabi Adam
(melalui Malaikat Jibril).
Dan ketika nabi Adam merasa lapar dan haus selama 40
hari, malaikat jibril datang lagi dengan membawa dua ekor sapi betina, yang
satu berwarna merah dan yang satunya lagi berwarna hitam dan membawa segenggam
gandum. Maka nabi Adam diajari cara membajak sawah dan menanam gandum.
Ada sedikit cerita saat Nabi Adam membaca sawah. Saat
nabi Adam sedang memukul salah satu sapinya dengan cambuk, sapi itu berucap “Jangan
kau pukuli aku karena aku tidak menurutimu!
Bersikaplemah lembutlah engkau padaku hai Adam!” maka seketika itu Nabi
Adam wadul (unjuk rasa) pada Allah ﷻ “Ya Ilahi, mengapa binatang ini malah
mencelaku terus menerus?” Maka Allah ﷻ mengutus malaikat Jibril untuk mengusap
lisan binatang tersebut (seluruh binatang di bumi) dan menjadi bisu hingga saat
ini.
Ketika Nabi Adam selesai menabur benih gandum maka seketika
itu gandum menjadi tumbuh dan berbuah. Kemudian datanglah Malaikat Jibril
kepada nabi Adam dan mengajarinya bagaiamana cara mengolah biji gandum tersebut
agar bisa dimakan. Setelah biji gandum sudah dibersihkan nabi Adam berkata
“Apakah sekarang boleh dimakan?” Jibril menjawab “Sabar”. Kemudian Jibril
menyuruh Nabi Adam untuk mengambil dua bongkah batu guna menumbuk biji gandum.
Nabi Adam berkata lagi “Apakah sekarang sudah boleh dimakan?” Jibril menjawab
”Sabar”. Lalu malaikat Jibril mengambil uap api dari neraka jahannam stentunya
sesudah dicuci berkali-kali (dicuci sebanyak 7 kali, jika uap itu tidak di cuci
terlebih dahulu maka uap api itu bisa membakar bumi). Kemudian Malaikat Jibril
mengajari cara membuat roti, dan Nabi Adampun bertanya lagi “Apakah sekarang
sudah boleh dimakan?” Jibril menjawab “sabar! Tunggulah hingga matahari
terbenam sehingga puasamu menjadi sempurna 40 hari”.
Dari peristiwa itulah nabi Adam merupakan sosok manusia
pertama diatas yang melaksanakn puasa. Saat Nabi Adam hendak berbuka puasa
diatas bukit dengan sepotong roti yang ada ditangannya, roti itu jatuh ke
jurang dan Nabi Adam segera mengejarnya. Malaikat Jibril berkata “Jikalau
engkau sabar sedikit, maka niscaya roti itu akan kembali padamu tanpa harus
meninggalakan tempat dudukmu hai Adam!” setelah Nabi Adam selesai makan, perutnya
menjadi kenyang lantas ia menjadi malas (hendak tiduran). Jibril berkata “Ini
akan menjadi kebiasaan bagi anak cucumu kelak hai Adam, setelah makan mereka mereka
akan bermalas-malasan”.
Dalam satu riwayat diceritakan bahwa, “Setelah selesai
makan perut Nabi Adam terasa mules dan hendak buang hajat namun tidak bisa
keluar lantaran belum memiliki lubang dubur, maka datanglah Malaikat Jibril
untuk mrobek duburnya”.
Riwayat lain menjelaskan, ketitak nabi Adam merasa
lapar maka ia lupa akan Siti Hawa, namun jika kenyang ia pun ingngat lagi akan
Siti Hawas. Suatu ketika, nabi Adam bertanya kepada malaikat Jibril “Wahai
Jibril, Apakah Hawa masih hidup atau sudah mati?” Jibril menjawab “Ia masih
hidup, bahkan keadaannya lebih baik daripada dirimu, karena ia berada di
sekitar pantai dimana ia bisa berburu ikan untuk dimakan.” Nabi Adam curhat
pada malaikat Jibril “Wahai Jibril, semalam aku bermimpi bertemu Hawa”. Jibril
menjawab “Wahai Adam, yakinkanlah dirimu kelak engkau akan bertemu dengannya”.
Ibnu Abbas berkata, “Masa hukuman Nabi Adam hampir
habis, dan taubatnya diterima oleh Allah ﷻ فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّــهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ,
إنَّــهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ. Mengenai
ayat disamping, Para Ulama’ berpendapat bahwa : “Nabi Adam selalu membaca dayat
berikut ini berulang-ulang :
رَبَّــنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا
وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَــكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ”
Sebagain ulama’ menerangkan bahwa nabi Adam berdoa dan
meminta ampunan kepada Allah ﷻ melalui nabi Muhammad ﷺ : يَا رَبِّى, بِحَقِّ مُحَمَّدٍ إِلَّا مَاغَفرْتَ لِى
خَطِيْئَتِى
(Dengan
haknya Muhammad ﷺ Allah
mengampuni dosa-dosaku dan kesalahanku)
Lantas Allah ﷻ bertanya kepada Nabi Adam (untuk mengetes) ”Bagaimana
engkau bisa mengenal Muhammad ﷻ hai Adam, padahal AKU belum
menciptakannya?” Nabi Adam menjawab “Setelah Engkau menciptakan
ku akuangkat kepalaku dan mataku
melihat Tulisan لاإله إلا الله
محمد رسول الله di tiang Arsy-Mu. Maka Aku berpendapat bahwa Asma-Mu
tidak akan pernah bersanding kecuali dengan makhluk yang paling Engkau Cintai”
Allah ﷻ menjawab “kamu benar hai Adam. Aku mengampunimu
danmenghapus kesalahanmu ketika engkau meminta atas hak-nya Muhammad ﷺ kekasih-Ku”.
Imam Tsa’labi berkata “Kemudian Allah ﷻ memerintahkan Nabi Adam untuk pergi dari Hindia (menjelajah
bumi) menuju tanah Makkah, dan melaksanakn thowaf disana (pada hajar aswad,
calon bangunan Ka’bah) seraya meminta ampun kepada-Nya, maka Allah ﷻ akan mengampuninya”.
Dalam satu riwayat menerangkan
bahwa Allah ﷻ menurunkan Yakut merah dari surga di sekitar calon bangunan
Ka’bah. Saat itu disana (bait Al-Haram) masih berupa pulau kecil berwarna putih
yang merupakan pusarnya bumi. Didalmanya (yakut merah) terdapat lampu dari emas
yang mampu menerangi alam sekitarnya dengan cahaya terang. Kemudian Allah ﷻ memerintahkan para malaikat utnuk
mengikuti Nabi Adam dan membimbingnya agar samapi ke Makkah dan memberinya
sebuah tongkat dari pohon As. Panjangnya
20 dziro’ (800 cm).
(Pohon As, Nama sebuah pohon seperti juniper dan cemara, yang dinubuatkan akan tumbuh subur di padang gurun dalam keadaan seperti firdaus; Ada dua jenis pohon as, Fraxinus ornus dan Fraxinus oxycarpa, yang ditemukan di sepanjang sungai-sungai dan aliran-aliran di pegunungan di Lebanon dan di bagian ujung utara Palestina, tingginya mencapai 15 m. Warna daunannya hijau muda dan dahan-dahannya abu-abu termasuk famili dengan pohon zaitun, pohon as berbeda dari pohon zaitun karena menggugurkan daunnya setiap musim gugur).
Disetiap langkah Nabi Adam meninggalkan bekas tusukan kayu As memutar mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali, hingga kini 7putaran itu dijadikan syarat haji yaitu thowaf tujuh kali putaran dengan kepala terbuka. Dan thowaf itu menjadi pelebur atas dosa-dosa dan kesalahan Nabi Adam as.
0 Response to "KISAH NABI ADAM PART 004 TURUN KE BUMI"
Posting Komentar